Duta Besar Uni Emirat Arab memicu kemarahan publik setelah bertemu dengan pemimpin spiritual partai Shas, Rabbi Shalom Cohen dan mengkritik penggambaran media tentang Israel.
Dikutip dari Hamodia, Duta Besar Uni Emirat Arab, Mohammad Al Khajah melakukan kunjungan ke kediaman Rosh Yeshivah, Hagaon Harav Shalom Cohen, shlita, Nasi dari Moetzet Chachmei HaTorah of Shas di Yerusalem, pada hari Minggu (30/5/2021).
Ini merupakan kunjungan pertama UEA ke Israel sejak perjanjian damai antara kedua negara.
Dalam kunjungan tersebut keduanya membahas Kesepakatan Abraham, sebagian pembicaraan bahkan dalam bahasa Arab dan Duta Besar mengatakan kepada Rosh Yeshivah bahwa Kesepakatan Abraham sengaja disebut demikian, bukan Perjanjian Damai, karena keseluruhan esensinya adalah agama dan spiritual, bukan hanya politik.
Adv. Rami Simani, seorang rekan dari Rosh Yeshivah Harav Shalom Cohen, juga mengambil bagian dalam kunjungan tersebut, dan Harav Cohen dan duta besar juga membahas situasi orang-orang Yahudi yang tinggal di Teluk.
Duta Besar meminta Rosh Yeshivah untuk datang dan mengunjungi Uni Emirat Arab untuk meresmikan sebuah pusat besar yang dibangun di atas situs semua agama sebagai perwakilan dari orang-orang Yahudi.
Shalom Cohen memberikan hadiah kepada duta besar Birkas Habayis emas, bersama dengan Birkas HaKohanim.
Namun pertemuan keduanya memicu kemarahan publik. Beberapa publik bersuara di media sosial Twitter, seperti yang dikutip dari YouTube TRT World.
"Jika duta besar UEA membungkuk di sebelah Shalom Cohen, Anda tidak ingin seorang wanita membungkuk kepada mereka," tweet akun Twitter @bughanim73_q.
"Foto menjijikan, Duta Besar UEA untuk Israel, Mohammad Al-Khaja, mengunjungi pemimpin spiritual partai Shas Rabbi Shalom Cohen di rumahnya di Yerusalem dan menerima berkah darinya," tweet akun Twitter @DrMotazAhmed1.
