Hadapi Isu Gerakan Kudeta Partai Demokrat, SBY Sampai ‘Turun Gunung’

- Kamis, 25 Februari 2021 | 09:19 WIB
Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. (Instagram/@sbylovers)
Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. (Instagram/@sbylovers)

Isu gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat dari tangan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus 'turun gunung'.

SBY mengatakan, sejatinya dia sudah tidak ingin aktif lagi di dalam kegiatan sehari-hari Partai Demokrat. Namun, isu kudeta muncul dan membuatnya harus bergerak guna mencegah upaya tersebut.

"Menghadapi gerakan ini sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat saya harus turun gunung dengan penuh rasa tanggung jawab dan kecintaan mendalam terhadap Partai Demokrat," kata SBY dalam keterangan video yang dikutip, Kamis (25/2/2021).

Ia menekankan untuk keadaan sekarang ini bakal berjuang bersama para pimpinan Partai dan kader-kader. Sebab menurut dia gerakan tersebut sangat liar dan tidak bisa dibiarkan.

Baca Juga: Tangani Banjir Akibat Meluapnya Sungai Citarum, Ini Solusi Anak Buah Jokowi

SBY juga menuturkan telah mendapatkan informasi masih adanya upaya kudeta terhadap sang anak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Ketua Umum Partai Demokrat.

Bahkan menurut SBY, berdasarkan laporan yang dia terima dari pimpinan Partai Demokrat, gerakan tersebut hingga saat ini masih berjalan secara sembunyi-sembunyi guna melengserkan AHY.

"Saya telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan partai dan juga mendapatkan informasi dari daerah bahwa segelintir kader dan mantan kader pelaku itu masih bergerak di lapangan, sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti gerakan ini masih ada," tuturnya.

Kata SBY, gerakan kudeta ini sudah tidak lagi menyasar ke DPC dan DPD Partai, namun kepada siapapun kader Demokrat yang diimingi sejumlah imbalan hingga janji-janji manis.

Bahkan menurut SBY, oknum tersebut menebarkan fitnah kepada para Ketua DPC dan DPD akan dicopot jika tidak ikut serta dalam gerakan kudeta terhadap AHY ini.

"Para pelaku gerakan itu menghasut dan mengadu domba antara pimpinan DPP Partai Demokrat dengan para ketua DPD dan ketua DPC, dengan memainkan isu bahwa dalam musda dan muscab mendatang mereka akan diganti," jelasnya.

"Sejumlah fitnah dan isu juga terus diembuskan di daerah-daerah dan semuanya tidak benar, dan pada saatnya akan dapat dijelaskan secara gamblang dan akuntabel," tambahnya.

Lebih jauh Presiden ke-6 ini berharap kepada semua kader Partai berlambang Mercy itu agar tidak termakan rayuan dan fitnah oknum tersebut.

"Jangan mau diperdaya dan ditipu akal busuk mereka," tukasnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X