Cerita Habib Bahar yang Sukses Nasionaliskan Napi Teroris di Penjara

- Selasa, 18 Mei 2021 | 17:33 WIB
Habib Bahar bersaksi. (photo/ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Habib Bahar bersaksi. (photo/ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Habib Bahar bin Smith meminta jangan pernah meragukan kecintaannya terhadap Indonesia. Bahkan selama di penjara, ia mengaku telah menasionaliskan sejumlah napi teroris.

Hal itu diungkapkan Habib Bahar saat sidang lanjutan kasus dugaan penganiayaan terhadap sopir taksi online di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (18/5/2021). Awalnya ia mengungkapkan rasa cintanya terhadap NKRI.

"Jadi, kalau saya yang mulia, kalau urusan pribadi, saya rela saya ridha tapi kalau sudah urusan bangsa, urusan rakyat, urusan agama, urusan keluarga maka saya tidak akan tinggal diam yang mulia. Lebih baik saya yang hancur, asalkan NKRI hidup, biarkan saya yang hancur asalkan Islam tetap jaya. Biarkan saya mati dan binasa asalkan NKRI, agama Islam dan keluarga tetap hidup. Biarkan saya yang lapar asalkan yang lain tetap kenyang. Itu saya," ujar Bahar.

Ia kemudian mengatakan bahwa ceramahnya selama ini dikenal keras. Namun katanya, dirinya sering membahas ceramah dengan tema-tema atau nuansa lembut.

"Kalau pribadi saya ikhlas dan Ridha tapi jangan coba-coba masalah rakyat apalagi memiskinkan rakyat dan menyengsarakan rakyat saya tidak terima. Makanya, banyak orang selalu bicara habih Bahar ceramah keras begini begitu, karena saya membela rakyat dan yang selalu diputar ceramah saya yang keras, ketika saya ceramah lembut tidak pernah diputar. Saya ngajar membahas akhlak dan pernikahan, khitan, hak istri dan suami, ceramah saya yang lembut tidak pernah diputar sehingga orang mengidentikkan saya dengan radikal, keras dan intoleran," kata Bahar.

Bahar yang sudah mencicipi tiga Lapas yakni  Lapas Cibinong, Lapas Nusakambangan dan Lapas Gunung Sindur menceritakan pengalamannya menasionaliskan napi teroris.

"Yang mulia, saya di lapas Cibinong, dua teroris dua kasus teroris itu saya NKRI. Di Nusakambangan saya bikin tiga napi teroris NKRI. Di sini (Lapas Gunung Sindur) ada tujuh napi saya bikin mereka NKRI. Napi teroris yang mereka katakan pemerintah thogut saya jelaskan kepada mereka sehingga mereka kembali pada akidah ahlussunah wal jamaah," tutur Bahar.

"Justru yang harus dipertanyakan masalah NKRI jangan pernah mau bilang saya tidak NKRI dan tidak nasionalis, justru para koruptor yang menyengsarakan uang rakyat mereka itu yang tidak nasionalisme, yang tidak nasionalisme dan hanya di mulut. Jadi saya kalau urusan pribadi saya tidak permasalahkan. Saya cinta dan mencari mati untuk membela bangsa agama dan negara kesatuan republik Indonesia, jadi ini terkait dengan harga diri istri saya yang mulia," kata Bahar menambahkan.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X