Mantan Istri Anggota ISIS Ini Ungkap Hidup Bagai Neraka, Anak Sampai Dipaksa Makan Rumput

- Jumat, 19 Maret 2021 | 23:42 WIB
Seorang wanita yang menjadi istri daripada anggota ISIS. (Photo/YouTube/CBS This Morning)
Seorang wanita yang menjadi istri daripada anggota ISIS. (Photo/YouTube/CBS This Morning)

Seorang wanita mantan istri dari anggota ISIS yang bergabung dengan para jihadis di Suriah mengklaim kelompok teror itu menyuruh putranya makan rumput untuk makan malam dan menyebut kekhalifahan itu bagai 'neraka di Bumi'.

Wanita yang bernama Hoda Muthana (25) itu Birmingham di Alabama, Amerika Serikat (AS) pada 2014 dan melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Saat berada di Suriah, dia membantu ISIS memproduksi propaganda yang menganjurkan kekerasan terhadap orang Amerika, klaim Proyek Kontra Ekstremisme.

Muthana kini terdampar di kamp pengungsi al-Roj, yang juga menampung Shamima Begum, bersama putranya yang berusia dua tahun. Dilansir dari Daily Mail, Jumat (19/3/2021), dalam sebuah film dokumenter baru, The Return: Life After ISIS, Muthana menggambarkan 'kelaparan dan pemboman'.

Baca juga: 13 Polisi Tewas di Pinggir Jalan saat Baku Tembak Setelah Disergap oleh Sekelompok Geng

Dia dilarang berbaur dengan siapa pun dan pernah dihukum karena sepatu kets Nike-nya terlihat di bawah burka-nya. Pada satu titik, Muthana mengatakan putranya dipaksa makan rumput untuk makan malam karena ISIS kehilangan cengkeramannya di wilayah kekuasaan.

“Saya menjatuhkan semuanya dan pergi. Saya keluar, saya hanya berjalan meskipun ada (alat peledak) dan bukan jalan keluar. Saya keluar dengan Suriah hanya untuk menyelamatkan anak saya dan saya dari kelaparan dan pemboman dan cara yang mengerikan ini. Saya sangat menyesalinya selama sisa hidup saya dan berharap saya bisa menghapusnya," ungkapnya.

"Setiap situs web yang saya kunjungi memiliki iklan campuran Suriah yang diiklankan bahwa Suriah membutuhkan bantuan dan Suriah kelaparan dan Suriah mengalami masalah. Jadi saya benar-benar tersedot ke dalamnya dan saya merasa sangat buruk karena Muslim meninggalkan mereka," tambahnya.

Muthana menikahi tiga jihadis, semuanya tewas dalam pertempuran. Pada Februari 2019, Presiden AS Donald Trump men-tweet bahwa Muthana tidak akan diizinkan kembali ke negara itu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X