KH Miftachul Akhyar resmi menjabat sebagai Ketua Umum MUI periode 2020-2025 menggantikan KH Ma'ruf Amin. KH KH Miftachul dipilih menjadi ketua MUI setelah tim formatur Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia ke-10 yang terdiri dari 17 orang menggelar pertemuan tertutup di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Menurut catatan PW LTNNU Jatim Ahmad Karomi, genealogi keilmuan KH Miftachul Akhyar tidak diragukan lagi. Dia dikenal sebagai sosok kiai yang sederhana. Hal tersebut terlihat dari caranya memperlakukan tamu.
KH Miftachul bahkan tidak segan-segan menuangkan minuman dan menyajikan cemilan kepada tamunya.
“Akhlak ini beliau dapat dari ayahandanya, KH Abdul Ghoni,” tulis Karomi dalam catatannya.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, ayah KH Miftachul juga kerap melakukan hal serupa, menuangkan minum ke tamunya. Bahkan, KH Abdul Ghoni diceritakan sering mengadukkan minuman serta mempersilahkan kepada tamunya.
Baca juga: Mengenal KH Miftachul Akhyar Ketua Umum MUI Baru yang Sudah Mengabdi di NU Sejak Muda
Tak hanya itu saja, KH Miftachul juga berhasil mengubah kampung Kedung Tarukan, Surabaya menjadi kampung yang ramah ulama. Hal tersebut berawal saat KH Miftachul mendirikan pondok Miftachus Sunnah di Kedung Tarakan.
Kehadiran KH Miftachul dan pondok Miftachus Sunnah di Kedung Tarakan telah mengubah kesan negatif di daerah tersebut.
“Konon, kampung Kedung Tarukan terkenal sejak lama menjadi daerah yang tidak ramah pada dakwah para ulama. Namun berkat akhlak dan ketinggian ilmu yang dimiliki KH Miftachul Akhyar, beliau berhasil mengubah kesan negatif itu sehingga kampung yang 'gelap' menjadi 'terang dan sejuk' seperti saat ini dalam waktu yang relatif singkat," ungkap Karomi.
