Lebih dari 110 orang yang makan di restoran didenda pada Jumat malam karena melanggar aturan lockdown Covid-19 yang diterapkan pemerintah Prancis, kata polisi Paris seperti yang dikutip Reuters.
“Para tamu didenda karena tidak menghormati tindakan sanitasi. Penyelenggara dan manajer ditangkap," kata kepolisian kota di Twitter.
Dalam insiden terpisah, lusinan pengunjung dikenai sanksi karena makan di restoran di pinggiran kota Paris, Saint-Ouen, pada jam makan siang hari Jumat.
Restoran, bar, dan kafe di Paris telah ditutup untuk makan malam selama berbulan-bulan karena peraturan lockdown tersebut. Hal ini ternyata meningkatkan frustrasi publik yang telah mengalami tiga kali lockdown lantaran gelombang infeksi virus corona di negara tersebut.
Baca Juga: Pangeran Philip Meninggal, Sosok Ini Diduga Bakal Nikmati Harta Warisan Rp480 Miliar
Publik juga merasa aturan ini tidak adil karena beberapa waktu lalu para pejabat tinggi negara juga sempat mengadakan pesta makan dan tak mengindahkan aturan tersebut.
Pemerintah Presiden Emmanuel Macron menolak tuduhan yang disiarkan di stasiun televisi swasta M6 oleh seorang pengusaha flamboyan, yang mengatakan awal pekan ini bahwa dia telah menjadi tuan rumah beberapa pesta makan malam terlarang yang dihadiri oleh para menteri.
Pengusaha, Pierre-Jean Chalencon, kemudian mencabut pernyataannya tentang kehadiran para menteri, tetapi masalah tersebut terus memburu pemerintah.
Juru bicara pemerintah Gabriel Attal mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis bahwa pemerintah tidak punya alasan untuk menganggap ada menteri yang menghadiri pesta makan malam yang melanggar hukum.
Chalencon ditahan sebentar oleh polisi untuk diinterogasi pada hari Jumat, tetapi menganggap insiden itu hanya masalah kecil.
"Polisi adalah orang-orang yang luar biasa. Itu tidak lebih dari pertanyaan sederhana,” kata Chalencon.
