Kritik Penempatan Jabatan BUMN, Waketum MUI: Terkesan Balas Budi

- Minggu, 30 Mei 2021 | 11:43 WIB
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Telkom (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Telkom (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.)

Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menganggap penunjukkan jabatan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhir-akhir ini lebih banyak diisi oleh orang yang kurang tepat. 

"Dan inilah yang kita lihat akhir-akhir ini yang banyak terabaikan dimana yang didudukkan untuk menjadi pimpinan dari BUMN tersebut terutama untuk posisi-posisi sebagai komisaris adalah orang-orang yang dinilai oleh banyak pihak-pihak  tidak tepat, tidak kompeten dan tidak mumpuni," ujar Anwar kepada Indozone, Minggu (30/5/2021).

Dia memandang penunjukkan terkesan lebih banyak bernuansa sebagai balas budi karena mereka yang ditunjuk menjadi pimpinan di BUMN sudah berkontribusi di dalam Pilpres ataupun Pemilu. 

"Penunjukannya terkesan lebih banyak bernuansa  sebagai balas budi. Karena yang bersangkutan telah berkontribusi di dalam pilpres dan atau pemilu yang baru lalu," urainya.

Anwar mengakui jika pengangkatan mereka menjadi direktur ataupun pejabat di perusahaan-perusahaan pelat merah di bawah BUMN tidak bermasalah jika sosok terebut adalah orang yang tepat. Namun, dia khawatir jika sosok yang ditunjuk tersebut tidak tepat sehingga akan berdampak kepada BUMN kedepannya.

Baca Juga: PKS Kritik Pengangkatan Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom

"Bila ini yang terjadi maka tentu kita tidak akan bisa berharap banyak BUMN  yang mereka urus akan berjalan dengan baik dan lancar apalagi di tengah-tengah wabah Covid-19 yang sedang menimpa negeri ini," jelas Anwar.

"Tentu masalah yang dihadapi perusahaan sangat-sangat bersifat complicated sehingga perusahaan jelas-jelas akan sangat memerlukan orang-orang  yang benar-benar nemiliki  pengetahuan dan pengalaman serta creativity dan kecerdasan yang lebih."

Maka dari itu dia berharap pemerintah dapat memiliki pikiran rasional dalam menempatkan seseorang dalam jabatan di BUMN. Karena ia khawatir tiba-tiba saja ada kabar buruk yang terjadi di perusahaan BUMN bilamana dipegang oleh sosok yang tidak tepat.

"Untuk itu kita benar-benar berharap dan  meminta kepada pihak pemerintah terutama kepada Menteri BUMN agar benar-benar rasional dalam menghadapi masalah ini  dengan menempatkan orang-orang yang tepat di tempatnya yang tepat," tambah Anwar.

"Sehingga dengan demikian BUMN akan bisa diharapkan untuk menjadi salah satu pilar utama, yang benar-benar bisa diharapkan dan diandalkan dalam memajukan  perekonomian nasional di samping usaha swasta dan koperasi tentunya," tandasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Abdi Negara Nurdin atau yang lebih dikenal dengan nama Abdee Slank dipilih menjadi salah satu Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Hal itu ditetapkan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2020.

Dalam rapat itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama perusahaan yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek).

Tak hanya ada nama Abdee Slank dan Bambang, terdapat pula deretan nama-nama lain yang mengisi jabatan komisaris PT Telkom Indonesia, seperti Bono Daru Adji dan Arya Mahendra Sinulingga.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X