Penampakan Cornelius Siahaan Si Polisi Koboi Pakai Seragam Dinas, Anggota Polsek Kalideres

- Kamis, 25 Februari 2021 | 15:00 WIB
Cornelius Siahaan, polisi koboi yang tembak mati 3 orang di kafe di Cengkareng. (Ist)
Cornelius Siahaan, polisi koboi yang tembak mati 3 orang di kafe di Cengkareng. (Ist)

Aksi Bripka Cornelius Siahaan, anggota Polsek Kalideres Jakarta Barat, menembak mati tiga orang di Kafe RM di wilayah Cengkareng, membuat suasana di Jakarta kembali geger.

Publik belum lagi melupakan penembakan 6 anggota laskar FPI di Tol Cikampek pada 7 Desember 2020 lalu, kini sudah kembali mendapat kabar penembakan yang cukup mengerikan.

Indozone kemudian menelusuri sosok Bripka Cornelius Siahaan. Pada sebuah fotonya yang beredar di media sosial, ia terlihat berfoto dengan memakai seragam Polri, bersama seorang wanita yang diduga istrinya. Foto itu diduga diambil di sebuah studio foto untuk dipajang di rumah mereka.

Pada sebuah fotonya yang lain, ia terlihat memakai batik warna kuning dan celana linen. Rambutnya belum gondrong seperti saat ia ditangkap.

Salah satu yang jadi sorotan dari sosoknya adalah leher betonnya. Leher beton itu terlihat jelas saat ia memakai baju tahanan warna oranye, dan dihadirkan dalam konferensi pers Polri dan TNI.

Dalam foto-fotonya, Siahaan terlihat menghadap membelakangi kamera wartawan. Rambutnya terlihat sudah dipotong. Sebelum pakai baju tahanan, rambutnya masih gondrong. Saat diamankan, dia memakai kaos hitam. 

Mereka yang jadi korban tewas ditembak Cornelius adalah Martinus Riski Kardo Sinurat (anggota TNI AD /Keamanan RM kafe), Feri Saut Simanjuntak (pramusaji), dan petugas kasir bermarga Manik. 

Sedangkan satu korban luka adalah manager kafe bermarga Hutapea.

Aksi brutal ini berawal saat Cornelius datang sekira jam 02.00 WIB bersama temannya yang bernama Pegi dan langsung memesan minuman.

Karena kafe hendak tutup dan pelanggan lain sudah pada membubarkan diri, Cornelius ditagih bill pembayaran minuman sebesar Rp3.335.000. 

Karena Cornelius tidak mau membayar, korban Martinus selaku keamanan menegur pelaku dan terjadi cekcok mulut. 

Tiba-tiba Cornelius mengeluarkan senjata api dan ditembakkan ke arah ketiga korban secara bergantian. 

Kemudian Cornelius keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan dijemput temannya dengan menggunakan mobil. 

Kasus ini menuai sorotan dari Ketua Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane. Menurut Neta, polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan layak dijatuhi hukuman mati dan Kapolres Jakarta Barat harus segera dicopot dari jabatannya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X