Seorang dokter menjadi viral setelah pingsan ketika dia merekam dirinya tengah menghirup obat pemerkosaan.
Dr Chen melakukan eksperimen sendiri di situs media sosial Tiongkok, Weibo dan kemudian dia tak sadarkan diri.
Dokter yang bekerja di departemen Obstetri dan Ginekologi, merekam dirinya sendiri setelah diskusi viral di media sosial tentang dampak anestesi.
Hal itu dilakukannya setelah seorang wanita berusia 23 tahun meninggal awal bulan ini pada 8 Februari, tubuhnya ditemukan di sebuah kamar hotel. Penyebab kematiannya adalah gagal napas akut akibat toksisitas sevoflurane.
Berdasarkan sebuah informasi, supervisor perusahaan wanita itu, seorang pria bernama Peng, 39, diduga membius dan memperkosanya.
Dr Chen merekam video tersebut sebagai tanggapan atas kasus baru-baru ini di tengah ramainya diperbincangkan publik.
Pengguna media sosial berspekulasi tentang peran yang dimainkan sevoflurane dan jika bisa membuat wanita itu pingsan dalam hitungan detik.
Beberapa berpendapat anestesi umum tidak membuat seseorang pingsan dalam hitungan detik, dan itu akan memakan waktu lebih lama dan hanya jika dosis yang lebih tinggi digunakan.
Dikutip dari Daily Star, pada 10 Februari, Dr Chen mengatakan orang bisa pingsan dalam hitungan detik. Namun banyak yang mengatakan klaimnya tidak benar.
Dia memutuskan untuk menguji obat itu pada dirinya sendiri untuk menunjukkan kepada pengikutnya.
Pada 16 Februari dia memposting video di Weibo, menunjukkan dirinya menghirup sevofluran di atas kain. Dia kemudian pingsan selama video 64 detik.
Dalam video, yang sekarang telah dihapus, dia menutup mulutnya dengan kain setelah sekitar 27 detik dan pingsan dua detik kemudian. Antara 29 detik dan satu menit 33 detik, dia kehilangan kesadaran dan lemas sekitar 44 detik.
Dia kemudian benar-benar tidak sadarkan diri selama satu menit 21 detik.
Video yang sudah ditonton 270 juta kali itu kemudian dihapus setelah dia dikritik karena penggunaan obat tersebut di luar rumah sakit.
