Kesampingkan HAM, Bamsoet Tak Mau Tarik Ucapannya, KKB Papua Harus Ditumpas

- Kamis, 29 April 2021 | 12:53 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Instagram)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Instagram)

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan untuk menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua sebagai teroris yang layak untuk ditumpas hingga mengesampingkan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

"Saya tidak akan menarik pernyataan saya. Tugas saya memberi semangat. Bukan menjadi pengkhianat," ujar Bambang Soesatyo melalui akun Instagramnya, (29/4/2021).

Menurutnya negara tidak boleh tunduk terhadap tindakan kelompok teroris papua yang telah mengancam NKRI.

"Penembakan dan pembunuhan terhadap Kabinda Papua, sejumlah prajurit TNI-Polri, pembunuhan warga sipil hingga pembakaran sekolah, rumah, dan properti lain milik masyarakat Papua, tidak boleh lagi terjadi," sebut Bamsoet.

Bamsoet sebelumnya meminta aparat TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) turun dengan kekuatan penuh yang dimiliki untuk melakukan tindakan tegas-terukur terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Langkah tegas itu menurut dia setelah Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI Putu I Gusti Putu Danny Nugraha meninggal dunia akibat ditembak oleh KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4).

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha akibat ditembak oleh KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Beliau gugur dalam kontak senjata dengan KKB akibat terkena tembakan di bagian kepala," kata Bamsoet di Jakarta, Senin.

Dia menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi toleransi terhadap KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa.

Bamsoet meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak ragu dan segera turunkan kekuatan penuh menumpas KKB di Papua yang kembali merenggut nyawa.

"Tumpas habis dulu, urusan HAM kita bicarakan kemudian. Kalau perlu turunkan kekuatan 4 Matra terbaik yang kita miliki selain Brimob Polri, Gultor Kopassus, Raiders, Bravo dan Denjaka. Kasih waktu satu bulan untuk menumpas KKB," ujarnya.

Dia menilai tindakan KKB di Kabupaten Puncak Papua dalam beberapa waktu ini sudah sangat meresahkan, misalnya pada tanggal 8 April 2021, di Kabupaten Puncak telah menembak mati seorang guru bernama Oktovianus Rayo dan juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.

Selain itu menurut dia, pada tanggal 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen kembali ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak, dan tewasnya seorang pengemudi ojek bernama Udin akibat ditembak di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak oleh KKB pada tanggal 14 April 2021.

"Tanggal 15 April KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom," katanya.

Dia meminta aparat TNI, Polri serta intelijen harus terus melakukan pengejaran dan menindak tegas terhadap KKB tersebut tanpa ragu dengan kekuatan penuh yang dimiliki.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X