Trauma, Keluarga Korban Pembantaian Satu Keluarga Di Sigi Tuai Simpati dari Berbagai Pihak

- Jumat, 4 Desember 2020 | 17:30 WIB
Lokasi permukiman warga transmigrasi Dusun Lewono, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi yang diserang teroris di duga kelompok Mujahidin Indonesia Timur MIT) Poso. Peristiwa yang terjadi Jumat 26/11-2020 menawaskan empat warga transmigrasi.
Lokasi permukiman warga transmigrasi Dusun Lewono, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi yang diserang teroris di duga kelompok Mujahidin Indonesia Timur MIT) Poso. Peristiwa yang terjadi Jumat 26/11-2020 menawaskan empat warga transmigrasi.

Pembantaian yang terjadi di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah masih meninggalkan ketakutan bagi keluarga dan warga transmigran  yang berada di sekitar tempat tersebut.

Simpati dan empati dari berbagai pihak pun terus mengalir kepada korban tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Dilansir dari Antara, Kepala Desa Lembantongoa, menyebutkan berbagai bantuan berupa barang, bahan dan uang dari berbagai pihak disalurkann kepada keluarga dan para pengungsi pasca serangan teroris di satu lokasi permukiman transmigrasi di desa itu. 

Banyak juga pihak yang datang dan menyerahkan bantuan mulai dari bahan makanan, peralatan rumah tangga, kebutuhan anak-anak kepada keluarga korban yang kini tengah mengungsi di rumah keluarga sementara waktu.

Sebelumnya telah diketahui ada 4 korban yang meninggal dunia akibat disiksa dan dibunuh teroris secara keji. 4 korban tersebut satu keluarga yang terdiri ayah, ibu, anak dan menantu.

Akibatnya karena kejadian keji tersebut, seluruh warga transmigrasi Lewono kini mengungsi di rumah warga transmigrasi lainnya di Dusun Tokelemo, sekitar 25 km dari lokasi transmigrasi Lewono.

Sedangkan sebagian lagi mengungsi ke Desa Lembantongoa.

Rumah-rumah warga transmigrasi Lewono yang rusak dan dibakar teroris kini kembali dibangun oleh aparat kepolisian bersama anggota TNI.

Kepala Desa Lembantongoa juga menyebut bantuan logistik dan bahan makanan masih sangat dibutuhkan warga, sebab dalam beberapa hari pasca serangan teroris itu banyak warga yang tidak beraktivitas di kebun karena masih trauma berat.

Ia menambahkan pada malam hari pasca peristiwa itu, warga tranmigrasi SP-1 Dusun Tokelemo memilih untuk kumpul di satu tempat dan nanti kembali ke rumah pagi hari.

Sementara warga transmigrasi Lewono saat ini seluruhnya sudah meninggalkan lokasi dan mengungsi ke beberapa titik permukiman yang ada dalam wilayah Desa Lebantongoa.

Warga sangat berharap para teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) secepatnya ditangkap agar tidak ada lagi peristiwa yang sama terjadi.

Jika para pelaku sudah berhasil dilumpuhkan otomatis warga tidak lagi dibayangi ketakutan untuk tinggal di rumah dan melakukan berbagai aktivitas dikebun.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X