Singgung Ahok Saat Baca Pledoi, Habib Rizieq: Ini Dendam Politik Oligarki

- Kamis, 20 Mei 2021 | 13:29 WIB
Habib Rizieq bacakan pledoi. (photo/dok. kuasa hukum Habib Rizieq)
Habib Rizieq bacakan pledoi. (photo/dok. kuasa hukum Habib Rizieq)

Habib Rizieq Shihab menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Kamis (20/5/21) dengan agenda nota pembelaan atau pledoi atas kasus kerumunan di Petamburan dan Megamendung. Dalam pledoinya, Habib Rizieq mengatakan bahwa kasusnya ini adalah dendam politik terkait Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

Sebelum membacakan pledoinya yang berjudul 'Menegakkan Keadilan dan Melawan Kezaliman Kriminalisasi Maulid Nabi Muhammad SAW via Pidanaisasi Pelanggaran Prokes Menjadi Kejahatan Prokes dan Balas Dendam Politik via Operasi Penghakiman dan Penghukuman', HRS lebih dulu membacakan sejumlah ayat Al-Quran.

"Setelah saya mengikuti proses hukum yang sangat melelahkan ini, mulai dari panggilan polisi dan penangkapan serta penahanan hingga digelarnya persidangan sampai pembacaan pleidoi ini, saya semakin percaya dan yakin bahwa ini adalah kasus politik yang dibungkus dan dikemas dengan kasus hukum sehingga hukum hanya menjadi alat legalisasi dan justifikasi untuk memenuhi dendam politik oligarki terhadap saya dan kawan-kawan," ucap Rizieq membacakan pleidoinya dalam sidang di PN Jaktim, Kamis (20/5/2021).

Balas dendam ini berawal dari Aksi Bela Islam 411 dan 212 pada 2016 untuk menuntut Ahok yang dituding melakukan penistaan agama. Setelah itu berlanjut ke Pilkada 2017, di mana Ahok maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

"Kemudian berlanjut ke Pilkada 2017 di Ibu Kota Jakarta, ketika itu Ahok Si Penista Agama menjadi salah satu calon Gubernur Jakarta yang didukung penuh oleh para oligarki yang saat itu sukses menggalang dukungan mulai Presiden dan para menterinya hingga Panglima TNI dan Kapolri serta jajarannya, serta juga seluruh ASN di Ibu Kota Jakarta yang diwajibkan untuk memilih Ahok," tuturnya.

Rizieq tak ingin Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, karena tak pantas menurutnya. Ia pun berusaha menjegalnya, namun hal itu justru berbalik menyerang dirinya.

"Mulai saat itulah saya dan kawan-kawan menjadi target kriminalisasi sehingga sepanjang 2017 aneka ragam rekayasa kasus dialamatkan kepada kami, bahkan kami menjadi target operasi intelijen hitam berskala besar," kata Rizieq.

Singkat cerita Ahok diadili dalam perkara penistaan agama di mana Rizieq menilai urusannya telah tuntas. Namun dia mengklaim situasi politik memanas, yang berujung pada serangan balik padanya.

"Namun ternyata dugaan kami meleset, karena kekalahan Ahok justru membuat para oligarki dan gerombolan piaraannya murka dan marah besar serta semakin kalap. Mereka sangat stres dan depresi berat. Sebab, hasil Pilkada Jakarta jauh di luar perhitungan dan perkiraan mereka," kata Rizieq.

Setelahnya, Rizieq pergi ke Arab Saudi. Namun saat kembali ke Indonesia, Rizieq mengaku kembali diserang dengan beragam kasus.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X