Imbas Konflik, Gedung Kantor Berita AP dan Al Jazeera di Gaza Dihantam Misil Israel

- Minggu, 16 Mei 2021 | 17:28 WIB
Gedung al-Jalaa yang menampung kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, 15 Mei 2021. (photo/REUTERS/Ashraf Abu)
Gedung al-Jalaa yang menampung kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, 15 Mei 2021. (photo/REUTERS/Ashraf Abu)

Israel pada Sabtu (15/5) waktu setempat, menggempur kompleks menara 12 lantai di Gaza, tempat keberadaan kantor Associated Press (AP) serta sejumlah media media berita lainnya, menuding bangunan itu juga digunakan oleh kelompok Hamas.

Gedung al-Jalaa di Kota Gaza, yang di dalamnya juga ada  kantor Al Jazeera, serta kantor dan apartemen lainnya, dievakuasi setelah pemilik gedung menerima peringatan serangan lebih lanjut. 

Seorang wartawan Palestina terluka dalam serangan tersebut, lapor media Palestina. Sementara, puing dan pecahan peluru beterbangan hingga kejauhan puluhan meter.

Militer Israel mengeklaim pesawat tempur mereka menghantam gedung "yang berisi aset militer milik kantor intelijen kelompok Hamas."

Baca juga: Video Anak Singa yang Menggemaskan Mengikuti Ibunya dengan Membawa Pesan Penting

Pihaknya mengaku telah mengirim pemberitahuan lebih lanjut kepada warga sipil di gedung tersebut untuk memungkinkan mereka keluar.

Presiden sekaligus CEO AP, Gary Pruitt, menyebut serangan itu "perkembangan yang sangat mengganggu." Menurutnya, belasan wartawan dan wartawan lepas AP berada di gedung tersebut dan telah dievakuasi pada saat itu.

"Kami syok dan merasa ngeri bahwa militer Israel akan menargetkan dan menghancurkan gedung yang berisi kantor biro AP dan organisasi berita lainnya di Gaza," katanya melalui pernyataan.

"Dunia hanya akan sedikit tahu soal apa yang sedang terjadi di Gaza, karena apa yang telah terjadi hari ini."

Pemerintah AS mengatakan telah memberi tahu Israel agar memastikan keselamatan para wartawan.

Penjabat direktur jenderal Al Jazeera Media Network, Dr Mostefa Souag, menyebut serangan tersebut "barbar" dan menegaskan Israel harus bertanggung jawab.

"Tujuan dari kejahatan keji ini adalah untuk membungkam media serta menutupi pembantaian dan juga penderitaan rakyat Gaza," katanya melalui pernyataan.

Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus membantah anggapan bahwa Israel berupaya membungkam media. 

"Itu salah besar, media bukanlah target," katanya kepada Reuters.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X