Seorang ibu dari tiga anak mengklaim bahwa dia terpaksa harus mencuri makanan untuk menafkahi putrinya yang menderita anoreksida yang hanya memiliki berat 36 kg.
Ibu bernama Narelle 44 tahun yang namanya diubah karena alasan privasi, menderita dua stroke pada September 2017 yang membuatnya cacat permanen dan tidak dapat bekerja.
Karena itu, dia dipaksa untuk mengajukan tunjangan di Melbourne, Australia, yang menurut Narelle membuatnya merasa seperti menjadi bagian dari masyarakat.
Pihak berwenang meningkatkan pembayaran ibu tiga anak itu dari Rp 3,8 juta dua minggu menjadi Rp 9,8 juta selama pandemi, yang memungkinkannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, termasuk putrinya, yang sedang dalam pemulihan dari anoreksia.
Tapi tunjangan Narelle sekarang telah turun kembali menjadi Rp 5 juta, yang hanya menyisahkan Rp 290 ribu per dua minggu untuk makan.
Situasi keuangannya sangat buruk, sehingga membuat ibu tersebut harus mencuri untuk memastikan putrinya cukup makan dan bersih.
Narelle mengatakan kepada 7News bahwa dia mencuri pisang, susu, roti, deterjen, sampo, dan kondisioner untuk dipakai selama sebulan.
Dikutip dari Daily Star, salah satu toko yang ia curi, tidak menangkapnya, justru membiarkannya pergi dengan peringatan, yang membuatnya menyadari bahwa dia tidak bisa terus mencuri.
Sayangnya, dua putri tertua Narelle, yang berusia 24 dan 26 tahun, tidak dapat membantu ibu mereka.
Narelle juga mengklaim pengajuannya untuk dukungan disabilitas ditolak oleh pemerintah Australia pada Maret 2020.
