Ribka Tjiptaning Sebut Memaksa Rakyat untuk Divaksin adalah Pelanggaran HAM

- Rabu, 13 Januari 2021 | 11:17 WIB
Ribka Tjiptaning. (Dok. Dpr)
Ribka Tjiptaning. (Dok. Dpr)

Anggota DPR RI Ribka Tjiptaning memberikan kritikannya terkait vaksinasi di Indonesia. Riba mempertanyakan mengapa rakyat diwajibkan untuk vaksin. Menurutnya, memaksa rakyat untuk divaksin termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

"Saya pertama yang bilang saya menolak vaksin. Kalau dipaksa HAM, pelanggaran HAM. Nggak boleh paksa begitu," ungkap Ribka Tjiptaning dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1/2021).

Ribka sendiri dengan tegas menyatakan bahwa ia dan keluarganya menolak untuk divaksin. Dia bahkan lebih memilih membayar denda sebesar Rp5 juta daripada harus divaksin.

"Saya tetap tidak mau divaksin. Maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya udah 63 nih, mau semua usia boleh, tetap, di sana pun hidup di DKI semua anak-cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta, mending gue bayar, mau jual mobil, kek," kata Ribka.

Ribka kemudian mengungkit soal vaksin antipolio dan kaki gajah beberapa waktu lalu yang sempat menyebabkan korban. Ia mengungkapkan bahwa itu adalah pengalamannya saat menjabat sebagai ketua komisi.

"Ini pengalaman saya, Saudara Menteri. Vaksin untuk antipolio malah lumpuh layu di Sukabumi. Terus anti-kaki gajah di Majalaya mati 12 orang, karena di India ditolak, di Afrika ditolak, masuk di Indonesia dengan 1,3 triliun. Waktu itu  saya ketua komisi," lanjutnya.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa menolak divaksin akan didenda sebesar Rp5 juta. Menggapi kabar tersebut, Menkes Budi Gunadi pun memberikan penjelasannya.

Dia mengatakan bahwa pihaknya belum pernah membahas soal sanksi untuk masyarakat yang menolak divaksin.

"Sampai sekarang diskusi ke arah situ (sanksi tolak vaksin Corona) belum pernah terjadi di pemerintah pusat. Kita akan melihat dinamikanya, kalau saya pribadi percaya bahwa meyakinkan dengan cara persuasif itu akan jauh lebih baik untuk penerimaan masyarakat disuntik oleh vaksin. Tapi saya ingin mengatakan sekali lagi vaksin ini nggak akan berhasil kalau nggak 70 persen," kata Budi dalam acara Mata Najwa, Kamis (7/1/2020).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X