Belum lama ini, Taliban mengeluarkan pengumuman bahwa pihaknya memberikan waktu hingga 31 Agustus mendatang agar para warga asing di Afghanistan bisa dievakuasi.
Namun, jika waktu tersebut dilewati oleh negara-negara lain, mereka akan menghentikan penerbangan ke luar negeri.
Di sisi lain, ketakutan semakin tumbuh setelah munculnya ancaman yang ditimbulkan oleh Jaringan Haqqani, sebuah kelompok gerilya yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda.
Baca juga: Viral Video Dua Pengantin Lakukan 'Ritual' dengan Push-up Meski Pakai Busana Pernikahan
Sementara itu, Taliban telah menempatkan 6000 anggotanya di ibu kota Kabul. David Otto, Direktur Pusat Studi Keamanan dan Strategis Jenewa yang berbasis di Swiss, percaya bahwa mereka dapat menimbulkan risiko bagi warga asing.
“Jaringan Haqqani adalah milisi Taliban yang paling setia dan berkomitmen yang akan melakukan pekerjaan kotor apa pun yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh Taliban karena citra atau alasan politik apa pun," ungkapnya.
“Jika evakuasi warga negara dan lainnya oleh koalisi AS melampaui batas waktu yang disepakati 31 Agustus – yang tampaknya lebih mungkin terjadi karena tantangan logistik – Taliban dapat melepaskan jaringan Haqqani untuk menargetkan pasukan AS dan mungkin mengundang ISIS di Khorasan," ungkapnya.
