Survei CISA: Elektabilitas AHY Salip Prabowo

- Jumat, 4 Juni 2021 | 10:39 WIB
Kiri: Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. (ANTARA/Aditya Pradana Putra), kanan: Prabowo Subianto. (Instagram/@prabowo)
Kiri: Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. (ANTARA/Aditya Pradana Putra), kanan: Prabowo Subianto. (Instagram/@prabowo)

Lembaga Analis dan Konsultan Politik Indonesia, Center of Indonesia Strategic Actions (CISA) mengumumkan temuan terbarunya terkait elektabilitas calon presiden yang dipilih masyarakat.

Survei dilaksanakan pada 27 Mei-1 Juni 2021, dengan wawancara langsung pada 1.600 responden di 34 provinsi yang dipilih dengan multi stage random sampling. Margin of error 2,85% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Adapun CISA menempatkan Anies Baswedan mendapatkan elektabilitas tertinggi yakni 19,20 persen dan disusul oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 15,51 persen. Elektabilitas AHY ini melampaui elektabilitas partainya sebesar 13,22%.

Kemudian ada juga nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 15,33 persen, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 10,26 persen dan Menteri BUMN Erick Thohir 9,76 persen.

“Anies, AHY, Ganjar, Prabowo dan Erick menempati lima besar elektabilitas tertinggi dari yang lainnya," kata Direktur Eksekutif CISA, Herry Mendrofa, Jumat (4/6/2021).

Herry memaparkan, hasil survei menunjukkan di Jawa Timur terjadi pertarungan antara sosok Ganjar, AHY dan Prabowo. Sementara, untuk di Jawa Tengah dominasi Ganjar sulit ditumbangkan.

“Sedangkan Anies, Prabowo dan AHY memimpin di Jabar. Praktis Ganjar tumbang di DKI Jakarta karena responden cenderung memilih Anies, AHY dan Erick Thohir. Namun di Sumut, peluang keterpilihan baik Anies, AHY dan Ganjar cukup proporsional serta sisanya ada nama Prabowo dan Erick Thohir,” tambahnya. 

Baca Juga: Kejam! Anak Buah di Labura Bunuh Tauke Sawit Pakai Kapak Lantaran Sakit Hati Dihina

Sementara itu, pengamat politik Adi Prayitno mengingatkan bahwa saat ini masih terlalu dini untuk terkunci pada angka elektabilitas tertentu.

“Politik masih bergerak dinamis, karena itu angka elektabilitas masih bisa berubah-ubah. Apalagi lembaga-lembaga survei berbeda-beda dalam melakukan sampling, mengumpulkan data dan menarik analisa. Jangan terpaku pada angka elektabilitas, lebih baik cermati trennya," ucap Adi.

Disisi lain, Adi menyoroti bahwa tren elektabilitas Partai Demokrat dan Ketum AHY memang sedang tinggi. Apalagi, sempat belakangan menjadi sorotan karena adanya polemik kudeta.

“Mereka diuntungkan oleh clear victory dalam kasus upaya kudeta kepemimpinan PD, baik secara politik maupun hukum," ucap Adi.

Selain itu, dia memandang sosok AHY bisa menjadi ancaman bagi tokoh lainnya. Pasalnya sosok AHY masih muda, memimpin partai besar, menunjukkan kepemimpinannya yang tegas dan cekatan, selama krisis kudeta baik kedalam maupun keluar.

“Sebagai tokoh diluar pemerintahan, AHY punya keleluasaan tersendiri untuk pergi ke daerah-daerah, menemui berbagai tokoh dan kalangan serta bersikap kritis pada pemerintah tanpa perlu bermusuhan,” tandasnya.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X