Kinerjanya Dipuji Karni Ilyas, Reaksi Novel Baswedan Mengejutkan, 'Itu Tim yang Bekerja'

- Senin, 30 November 2020 | 17:31 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan dan Karni Ilyas (YouTube Karni Ilyas Club)
Penyidik KPK Novel Baswedan dan Karni Ilyas (YouTube Karni Ilyas Club)

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan seolah tak ingin disebut sebagai pahlawan tunggal dalam pengungkapan kasus suap yang menjerat dua pejabat tinggi baru-baru ini.

Bagi Novel, keberhasilan itu bukan karena dirinya seorang. Melainkan keberhasilan tim.

Hal ini diungkapkan Novel saat diwawancarai jurnalis senior Karni Ilyas yang video diunggah kanal YouTube Karni Ilyas Club, Senin (30/11/2020).

Awalnya, Karni menyampaikan kekaguman atas 'kebangkitan' KPK baru-baru ini. Seperti diketahui, dalam sepekan KPK melakukan dua kali tangkap tangan terhadap dua pejabat tinggi negara.

Yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Selasa (24/11/2020) dan Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna pada Jumat (27/11/2020).

"Malam ini saya berada di rumah seorang tokoh yang sangat terkenal sebetulnya di dunia antikorupsi. Bahkan boleh dikata beliau adalah legendanya antikorupsi di Indonesia. Siapa yang tak kenal tokoh KPK yang bernama Novel Baswedan, sangat menakutkan bagi kalangan orang-orang yang suka berbuat serong di republik ini. Mendengar namanya pun orang sudah takut, apalagi ketemu orangnya. Selama ini kita hampir kehilangan nama in, karena KPK seolah tiarap setelah dapat undang-undang KPK baru. Tidak ada OTT yang cukup berarti, tapi tiba-tiba Selasa lalu terjadi lagi OTT, dan siapa pelakonnya, ternyata Novel Baswedan," kata Karni mengawali.

Bagi Karni, OTT yang dilakukan KPK akhir-akhir ini cukup mengagetkan. Apalagi KPK dianggap sudah tidak bertaji pascaterbitnya undang-undang yang baru.

"Setelah sekian lama hening, kayak tiarap KPK, tiba-tiba kok muncul lagi OTT dan yang ditangkap juga cukup apa ya, bukan jumlah atau angkanya, tapi orangnya salah satu anggota kabinet di republik ini, yaitu Edhy Prabowo,"  kata Karni.

"Jadi apa yang terjadi sebenarnya kenapa tiba-tiba ada gerakan baru lagi. Dan setelah itu berturut-turut ada penangkapan-penangkapan kepala daerah. Ini ada perubahan apa di KPK?" sambungnya.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Novel pun menjelaskan bahwa dirinya hanya bagian dari tim penyidik KPK.

"Begini, Pak Karni. Saya adalah sebagai penyidik, dan saya tentunya dalam suatu kegiatan operasi di KPK saya bagian dari operasi itu, tentunya itu tim yang bekerja. Proses tentunya panjang dan banyak. Ada keterlibatan masyarakat yang memberi bantuan dan lain-lain," kata Novel.

Novel tak menampik terbitnya undang-undang tentang KPK yang baru memperberat tugas para penyidik untuk mengunkap kasus suap dan korupsi.

"Tentunya dengan undang-undang KPK yang baru, itu kendala terkait dengan tugas memberantas korupsi menjadi lebih sulit. Lebih berat. Oleh karena itu ya memang kalau dilihat belakangan ini tidak terlalu banyak ada kegiatan pengungkapan kasus itu kendalanya terkait hal-hal itu," kata Novel.

"Kenapa belakangan ini ada (OTT), prosesnya panjang saya tidak bisa menjelaskan secara keseluruhan karena saya bagian dari proses itu, Tidak membawahi semua proses yang ada," sambungnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X