Kemendikbud Sebut Tak Semua SMK Masa Pembelajaran 4 Tahun Tergantung Program

- Minggu, 21 Juni 2020 | 20:41 WIB
File Foto. Sejumlah siswa mengikuti Ujian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Selasa (17/3/2020). (photo/ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
File Foto. Sejumlah siswa mengikuti Ujian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Selasa (17/3/2020). (photo/ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wikan Sakarinto Ph.D menyebutkan bahwa tidak semua Sekolah Menengah Kejuruan nantinya dengan masa pembelajaran selama empat tahun.

"Kami sedang merancang SMK fast track yakni ada empat tahun dan ada yang 4,5 tahun. Tapi itu tidak semua SMK, ada yang tetap tiga tahun tergantung programnya. Kalau cukup tiga tahun tidak harus nambah waktu," ujar Wikan di Jakarta, Minggu (21/6) dilansir ANTARA.

Program SMK fast track waktunya lebih lama dibandingkan SMK yang sudah berjalan saat ini. Namun untuk program SMK dengan masa 4,5 tahun nantinya akan setara dengan diploma dua (D2).

Program tersebut juga melibatkan dunia industri dan juga pendidikan tinggi. Dalam rancangannya, program tersebut terdiri dari sembilan semester.

Semester satu hingga lima pembelajaran di sekolah. Kemudian semester enam, siswa mengikuti praktik kerja industri. 

Selanjutnya semester tujuh belajar di kampus, dan semester delapan dan sembilan magang di industri baik di dalam maupun di luar negeri.

Pada program SMK fast track tersebut, begitu lulus siswa akan menerima ijazah SMK, ijazah D2, sertifikat kompetensi, serta sertifikat lulus magang.

Dengan kerja sama yang baik dengan industri, maka diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang baik yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X