Ratusan warga Madura demo di Balai Kota Surabaya pada Senin (21/6/2021) menuntut Pemerintah Kota Surabaya untuk menghentikan wajib tes antigen di pos penyekatan.
Seperti yang diketahui, penyekatan tersebut dilakukan di pos perbatasan Surabaya dan Madura. Akun Twitter @AeBabahno membagikan momen yang memperlihatkan sejumlah kendaraan memadati jalan raya.
Para demonstran tersebut orasi sambil menyanyikan lagu Totalitas Perjuangan yang biasa dipakai para mahasiswa. Aksi demonstran itu pun mendapat kritikan dari sejumlah pihak.
"Ga pantes pake lagu perjuangan mahasiswa, itu jg kalo mau orasi apalin dulu lagunya cong. Udah ngelanggar lalu lintas pula lewat jalur mobil, motor sebelah kiri ogeb," kata @VhanRickz_182.
"Kalau nggk mati sm corona.knp masih pake masker," kata @denny64s.
"Kalau orang madura kena covid,gk usah diterima dirumah sakit,gtu aja,gmpang kan,toh kalau meninggal ,bukan sebab covid tapi karena malaikat sudah menjemput," kata @yudhamarr.
.
— Babahno Ae (II) (@AeBabahno) June 21, 2021
WARGA MADURA LURUK SURABAYA
"Corona lok bisa matek agih reng medureh, sing bisa matek agih reng medure coma'an melekat bik gusti Alloh"
(Corona tdk bisa membunuh orang madura, yg bisa membunuh orang madura cuma malaekat dan Allah"
soal prokes tes swab di Suromadu pic.twitter.com/n3EMWttjU0
Baca juga: 2.600 Pengendara di Suramadu Dites Antigen, Ini Hasilnya
Ratusan orang Madura turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutan mereka. Video orang Madura konvoi menyampaikan aspirasi mereka pun beredar di media sosial.
Saat konvoi kemarin, sejumlah orang terlihat tidak memakai masker dan mengenakan helm. Sementara itu, petugas terus berjaga mengawasi para pendemo.
Warga Madura menolak tes antigen di pos penyekatan dan menyarakan agar tes antigen dilakukan di tempat-tempat hiburan atau kerumunan saja.
Selain menolak tes antigen, mereka juga menuntut Wali Kota Surabaya minta maaf kepada warga Madura.