Sisa uang yang harus dikembalikan usai kelebihan bayar oleh Dinas Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) terkait pengadaan alat pemadam kebakaran sebanyak Rp1 miliar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Dia menegaskan, yang mengembalikan uang kelebihan itu adalah pihak swasta.
"Kekurangannya tinggal 1 miliar lebih saja. Itu akan dibayarkan dalam waktu dekat ini oleh pihak swasta, bukan kami," ucap Riza di Balai Kota, Jumat (16/4/2021).
Politikus Partai Gerindra ini menjelaskan, temuan kelebihan pembayaran itu dilakukan ketika Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan poin-poin yang ganjal dalam pengadaan alat pemadam kebakaran itu.
"Itu sebenarnya pengertian kelebihan bayar itu ada poin-poin yang menurut BPK tidak pas, sehingga harus dikembalikan," terangnya.
"Ya sudah kita kan mengikuti aturan, kalau kata BPK kembalikan, ya dkembalikan. Yang mengembalikan itu pihak swasta, enggak ada hubungannya sama Pemprov," tambah Riza.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Gulkarmat membeli sejumlah alat pemadam kebakaran yang dalam pembayarannya ada kelebihan uang sebesar Rp6,5 miliar.
Baca Juga: Terungkap! Jeff Smith Konsumsi Ganja Sejak 2020, Atas Keinginan Sendiri
Berikut adalah rincian pembayaran empat jenis alat pemadam kebakaran yang memiliki total selisih Rp6,5 miliar;
1. Unit Submersible
Harga riil: Rp 9 miliar
Nilai kontrak: Rp 9,7 miliar
selisih: Rp 761 juta;
2. Unit Quick Response
Harga riil: Rp 36 miliar
Nilai kontrak: Rp 39 miliar
selisih: Rp 3,4 miliar;
3. Unit Penanggulangan Kebakaran pada Sarana Transportasi Massal
Harga riil: Rp 7 miliar
Nilai kontrak: Rp 7,8 miliar
selisih: Rp 844 juta;
4. Unit Pengurai Material
Harga riil: Rp 32 miliar
Nilai kontrak: Rp 33 miliar
selisih: Rp 1,4 miliar.
