Kritik Penerapan Jam Malam, Dr Tirta: Kerumunan Lebih Sering Terjadi di Pasar

- Rabu, 27 Januari 2021 | 16:33 WIB
Ilustrasi kerumunan di pasar. (Unsplash) / Dr Tirta. (Instagram/@dr.tirta)
Ilustrasi kerumunan di pasar. (Unsplash) / Dr Tirta. (Instagram/@dr.tirta)

Dr Tirta memberikan pandangannya terkait aturan jam malam selama masa pandemi COVID-19. Menurutnya, kebijakan tersebut justru membuat warga di desa-desa menganggap bahwa Corona (COVID-19) hanya ada saat malam hari saja. Hal itu membuat edukasi tentang COVID-19 jadi susah.

"Apa akibat penerapan jam malam? Akibatnya adalah, banyak warga di desa-desa itu nganggapnya keluar malam doang. Nah, edukasi kan jadi susah," kata dr Tirta dalam videonya, Rabu (27/1/2021).

Dr Tirta menilai bahwa penerapan jam malam tersebut sebenarnya untuk membuat orang-orang tidak berkumpul di tempat hiburan malam. Namun, menurut dr Tirta, untuk menghindari hal tersebut, petugas seharusnya bisa memanggil pemilik tempat hiburannya dan memberi edukasi.

"Faktanya, saya tahu kenapa jam malam karena mereka mau nyasar tempat hiburan malam. Lo, simpel. Kalau memang mau nyasar orang nongkrong di tempat hiburan malam, panggil saja owner-nya. Simpel, sekarang zaman Zoom gitu lo. Manggil orang-orang itu gampang. Edukasi saja, cari jalan tengah," ujar dr Tirta.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

Baca juga: Mengejutkan! dr Tirta Dukung Legalisasi Ganja Medis Demi COVID-19: Jangan Berpikir Sempit

Lebih lanjut, dr Tirta menilai pemerintah juga perlu memperhatikan pasar yang lebih rawan terjadinya kerumunan.

"Kerumunan lebih sering terjadi di pasar, di perumahan pos ronda, terminal, bandara. Harusnya pemerintah lebih mengedepankan edukasi pada transportasi, tempat publik, pasar dan perumahan," kata dr Tirta.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X