Mahasiswa Kedokteran Indonesia di Tiongkok Protes Wacana Luhut Impor Dokter Asing

- Selasa, 29 September 2020 | 19:32 WIB
Luhut Panjaitan. (Instagram/@luhut.pandjaitan).
Luhut Panjaitan. (Instagram/@luhut.pandjaitan).

Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Kedokteran Luar Negeri Indonesia (Perluni) di Tiongkok menyatakan keberatan atas wacana Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengenai perlunya pemerintah mengkaji kemudahan izin praktik bagi dokter asing

Sebelumnya, Menko Luhut mengatakan bahwa pemerintah perlu melakukan promosi wisata medis secara masif, termasuk mendatangkan dokter spesialis asing.

Wacana itu muncul atas situasi terkini mengenai berkurangnya WNI yang berobat ke luar negeri selama masa pandemi sehingga dianggap perlu dimanfaatkan dengan membangun infrastruktur wisata medis. Tentunya wacana ini kemudian dipertanyakan oleh para mahasiswa Perluni di Tiongkok.

"Bagaimana bisa dokter asing dipermudah, sementara dokter WNI lulusan luar negeri harus berjuang keras agar bisa praktik di Indonesia?" kata Ketua Umum Perluni Tiongkok Adi Putra Korompis seperti yang dilansir dari ANTARA, Selasa (29/9/2020).

-
Ilustrasi dokter asing. (Freepik).

Pada kenyataannya, para dokter WNI lulusan luar negeri masih susah untuk memulai buka praktik di Indonesia. Sebagaimana Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 41 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Adaptasi Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri, dokter WNI lulusan luar negeri harus memulai proses yang dimulai dari penyetaraan ijazah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hal itu juga ditambah dengan sulitnya melakukan proses administrasi dan berlanjut proses adaptasi yang tidak sebentar. Bahkan biaya program adaptasi harus ditanggung para dokter tersebut. 

"Proses penyelenggaraan adaptasi yang cukup panjang dan tidak sederhana ini mengakibatkan banyak dokter lulusan luar negeri berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan menjalankan praktik di Indonesia," kata Adi.

Perluni, sebagai badan otonom di bawah Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT), meminta pemerintah Indonesia peduli atas fenomena tersebut dengan memberdayakan para dokter WNI lulusan luar negeri. 

Badan itu mengatakan tidak sedikit dokter WNI yang juga berprestasi di luar negeri dan ingin berbakti terhadap bangsa dan negara. Namun karena susahnya menjalani proses regulasi untuk membuka praktik, membuat sebagian dokter malah berkarir di negara lain. 

Menteri Ristek Dikti periode 2014-2019 M Nasir dalam kunjungannya ke Kedutaan Besar RI di Beijing pada 2018 mengungkapkan banyak dokter WNI lulusan Tiongkok yang membuka praktik di Singapura dan Malaysia karena tidak terwadahi di negeri sendiri. Ironisnya, pasien mereka juga berasal dari Indonesia.

"Memang banyak dokter kita yang telah berpraktik sebagai dokter spesialis di luar negeri. Mereka ingin kembali ke Indonesia untuk mengabdi, tetapi terkendala berbagai proses adaptasi dan birokrasi di Indonesia yang memakan waktu sangat lama," ujar Adi, yang sedang menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Kota Jinzhou, Provinsi Liaoning.

Dengan proses yang ribet untuk para dokter WNI dalam izin membuka praktik tentunya menjadi ironi bila izin untuk dokter asing justru dipermudah seperti yang diungkapkan Menko Luhut.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X