Kemensos Terapkan Hanya 10 Persen Pegawai yang Bekerja di Kantor

- Kamis, 1 Juli 2021 | 11:27 WIB
 Menteri Sosial Tri Rismaharini bekerja di luar ruangan di gedung Kementerian Sosial di Jakarta. (ANTARA/HO-Humas Kemensos)
Menteri Sosial Tri Rismaharini bekerja di luar ruangan di gedung Kementerian Sosial di Jakarta. (ANTARA/HO-Humas Kemensos)

Kementerian Sosial menerapkan hanya 10 persen pegawainya yang Work From Office (WFO) atau bekerja di kantor di saat pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir.

"Saya telah membuat aturan untuk pegawai yang bekerja dari kantor atau Work From Office (WFO) sebanyak 10 persen,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (01/07), seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, terbit Surat Edaran (SE) Nomor 1118/1/KP.08.01/06/2021, tanggal 25 Juni 2021 yang menjadi pedoman bagi seluruh pegawai di Kemensos dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru bekerja di kantor dalam situasi pandemi.

Sementara itu, untuk kantor Unit Pelayanan Teknis (UPT) menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah (pemda) setempat terkait penetapan jumlah pegawai yang bekerja di kantor.

Mensos Risma juga sebelumnya pada Rabu (30/6) bekerja di luar ruangan atau tepatnya di halaman kantor Kemensos di Salemba, Jakarta Pusat.

"Jadi, saya takut dengan virus ini. Tapi ketika sedang ada di luar sebetulnya tidak takut, hanya saja di luar itu panas dan saya merasa lebih aman untuk sementara bekerja di luar ruangan," ujar Mensos.

Terlebih kondisi bekerja dengan jumlah pegawai yang tidak sedikit, membuat ruangan penuh dan sirkulasi udara tidak lancar.

"Tapi bagi saya tidak mungkin bekerja secara dari rumah (WFH), sebab ada pekerjaan yang sifatnya lapangan yang harus diawasi dan diarahkan secara langsung," tambah Risma.

Sebagai informasi, saat ini jumlah kasus positif COVID-19 berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Rabu (30/6) memperlihatkan ada tambahan 21.807 pasien baru terkonfirmasi COVID-19, sehingga saat ini terdapat 239.368 kasus aktif di Indonesia.

Terdapat pula 130.443 orang yang masuk dalam kategori suspek COVID-19 dari pengujian 142.731 spesimen di ratusan laboratorium di seluruh Indonesia.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X