Kematian Navalny Bisa Lukai Hubungan Rusia dengan Dunia, Khususnya AS

- Selasa, 15 Juni 2021 | 12:46 WIB
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny. (ANTARA FOTO/Press Service of Moscow City CourtHandout via REUTERS)
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny. (ANTARA FOTO/Press Service of Moscow City CourtHandout via REUTERS)

Potensi kematian pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny yang kini mendekam dipenjara Rusia, akan menjadi tragedi sekaligus bisa melukai hubungan Rusia dengan seluruh dunia, khususnya Amerika Serikat (AS). Hal itu ditegaskan Presiden AS Joe Biden, Senin (14/6/2021). 

Biden, yang berencana bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Rabu (16/6/2021) di Jenewa, mengatakan akan menjelaskan kepada Putin bahwa ada area di mana kerja sama dimungkinkan jika Moskow menginginkannya. Tetapi, AS siap untuk merespons dengan baik jika menghadapi tindakan agresif Rusia.

"Kematian Navalny akan menjadi indikasi lain bahwa Rusia memiliki sedikit atau tidak ada niat untuk mematuhi hak asasi manusia yang mendasar, itu akan menjadi tragedi, serta melukai hubungan dengan seluruh dunia, dan saya," kata Biden seperti dikutip Antara, Selasa (15/6/2021).

Sebelumnya, Kritikus Kremlin, Alexei Navalny, mengatakan telah diberi tahu di penjara tentang tiga penyelidikan kriminal baru terhadapnya. Hal itu diketahui melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya yang disiarkan pada Selasa.

Baca Juga: Update Corona Dunia 15 Juni: 177 Juta Kasus, 3,8 Juta Meninggal

Navalny mengatakan, telah mengetahui tentang kasus-kasus itu dari seorang penyelidik yang mengunjunginya di tahanan, pada Senin (24/5/2021) lalu.

"Saya menjadi penjahat yang lebih keras setiap hari. Jadi jangan mengira saya hanya duduk di sel, minum teh, dan tidak melakukan apa-apa," canda Navalny dalam unggahan di Instagram.

Menurut dia, penyidik sedang menjalankan investigasi tentang pencurian sumbangan dari FBK, yayasannya di bidang antikorupsi, juga soal pendirian sebuah organisasi yang melanggar hak asasi manusia (HAM), dan tindakan penghinaan terhadap hakim.

Komite Investigasi Rusia diketahui telah membuka kasus yang melibatkan FBK dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Navalny dan para sekutunya.

Pada Februari 2021, seorang jaksa penuntut meminta Komite Investigasi Rusia untuk memeriksa apakah pernyataan Navalny selama salah satu persidangannya dapat memenuhi syarat sebagai penghinaan terhadap hakim.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X