Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli turut memberikan tanggapan mengenai kasus seekor anjing bernama Canon yang diduga disiksa Satpol PP di Aceh Singkil hingga mati.
Guntur menyayangkan alasan pihak Satpol PP di Aceh menangkap anjing itu dikarenakan demi penegakan wisata halal di daerah Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.
Guntur menjelaskan, menurutnya wisata halal yang saat ini tengah diterapkan di Aceh salah kaprah. Di beberapa daerah wisata halal diterapkan di daerah-daerah yang minoritas muslim. Sehingga fungsi wisata halal itu memudahkan wisatawan muslim yang ingin berkunjung ke daerah tersebut.
"Inikan salah kaprah, di beberapa tempat wisata halal itu sebagai bentuk dari kampanye pariwisata untuk daerah yang mayoritas non muslim. Misalnya di Jepang, Taiwan, Korea, dan Eropa, mereka memiliki wisata halal," ujar Guntur Romli, seperti dikutip Indozone melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (26/10/2021).
"Tujuannya agar apa, agar orang muslim atau orang Timur Tengah gak bingung. Ini daerah non muslim maka disebut dengan wisata halal," sambungnya. Nah sekarang Aceh itu sudah menerapkan syariat Islam katanya, wisata halal itu untuk apa, wong daerah itu sudah disebut daerah Islam," sambung Guntur.
Karena hal itu, Guntur mengungkap bahwa wisata halal sebenarnya bukan untuk wisatawan melainkan untuk kepentingan kekuasaan pemerintah daerah.
"Menurut saya wisata halal itu bukan untuk wisatawan, tapi untuk kepentingan kekuasaan pemerintah daerah yang melakukan politisasi agama, politisasi Islam atas nama halal," ujar Guntur.
"Karena daerahnya udah gak butuh, soal halal dan Islam sudah banyak," sambungnya.
Baca juga: Guntur Romli Soroti Soal Anjing Canon yang Mati di Aceh: Wisata Halal Kok Pakai Cara Haram
Perlu diketahui, sebelumnya seekor anjing bernama Canon diduga disiksa oleh sejumlah oknum Satpol PP Aceh saat ditangkap dari Kimo Resort, Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh untuk kemudian dipindahkan ke ibukota Aceh Singkil.
Anjing tersebut ditangkap oleh Satpol PP Aceh Singkil setelah menerima surat dari camat terkait pemberlakuan wisata halal di kawasan Pulau Banyak Aceh Singkil.
