Pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health, Amerika Serikat, Dokter Faheem Younus menyarankan masyarakat Indonesia agar tetap mau divaksin dengan Sinovac atau vaksin yang masih tersedia saat ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Faheem saat diskusi daring pada Sabtu (17/7/2021).
"Jadi, ada kemungkinan bahwa memang Sinovac atau Sinopharm tidak seefektif Pfizer. Belum ada penelitian yang melihat dua-duanya secara kompetisi atau ditandingkan dan mendapat data (efektivitas) antara Sinovac vs Pfizer seperti apa," kata Dokter Faheem.
“Tapi, kalau adanya cuma Sinovac atau Sinopharm, tetap Vaksin dengan itu,” sambungnya.
Meski tidak seefektif Pfizer, setidaknya vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh tersebut bisa memimalisir dampak virus yang parah. Seperti yang diketahui, efektivitas Sinovac hanya 65,3 persen. Sementara itu, Sinopharm 78,02 persen.
“Dan sesudah divaksin, janganlah ke tempat-tempat yang dapat memaparkan COVID-19 dan janganlah berkerumun karena merasa sudah vaksin 2 kali jangan merasa kebal. Tetap harus mengambil langkah aman, karena kita sudah tahu bahwa efektivitas Sinovac atau Sinopharm hanya 60-70 persen," ungkapnya.