Orang tua dan kakek nenek kita akan melakukan apa saja untuk kita, termasuk bekerja lebih keras daripada orang lain untuk menafkahi kita meskipun usia mereka sudah tua.
Seperti kisah seorang nenek di Penang, Malaysia yang setiap hari melakukan perjalanan enam jam untuk menjual ikan asin, agar dia dapat membantu membiayai kuliah cucunya.
Anggota dewan Machang Bubuk, Lee Khai Loon membagikan kisah nenek tersebut di akun Facebooknya untuk menjelaskan bagaimana perjuangan sehari-hari wanita tua itu.
Lee juga menambahkan bahwa dia telah membelikannya lemari es sehingga dia dapat menyimpan stok ikan asinnya tetap segar.
“Seorang fotografer jurnalis, Aizuddin Saad, bercerita tentang seorang bibi, Kak Murugamah, 61 tahun, yang bersepeda sejauh 6 km dan naik bus dari Nibong Tebal ke Air Itam di pulau itu, setiap hari menjual ikan asin. Setiap hari, Kak Murugamah membutuhkan waktu enam jam untuk pulang pergi dari rumahnya ke pasar dan kembali,” tulisnya di unggahan tersebut.
Baca juga: Kucing di Jepang Ini Jadi Kepala Polisi Sehari Usai Menyelamatkan Pria Lansia dari Selokan
Ternyata dia tidak memiliki freezer untuk menyimpan stok ikan asinnya, jadi ketika dia membeli ikan asin, dia harus segera menjualnya agar tidak rusak.
“Yang membuat saya terkesan adalah, di usia 61 tahun, dia hidup sendiri. Dia masih mampu bekerja keras dan tidak merepotkan orang lain. Dia bangun pagi-pagi jam 5.30 pagi untuk melakukan perjalanan selama tiga jam untuk berdagang di pasar pagi,” jelasnya.
Padahal, kekurangannya dalam keterampilan membaca dan menulis, dia menebusnya dalam kerja keras dengan kemampuan terbaiknya.
“Tujuan saya adalah membantunya, agar dia bisa didorong untuk bekerja lebih keras menuju kehidupan yang lebih baik. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia ingin membantu cucunya kuliah dengan penghasilannya. Semoga bisnis Kak Murugamah semakin berkembang dan sukses,” ungkapnya.
