Kisah pilu menyayat hati datang dari seorang nenek bernama Wasmah. Di usianya yang sudah senja, nenek Wasmah masih harus bekerja.
Setiap harinya, nenek Wasmah bekerja sebagai buruh pacul di ladang orang lain. Kisah pilu nenek Wasmah ini dibagikan oleh akun Instagram @rumahyatim.
Diceritakan dalam unggahan itu, nenek Wasmah sehari-harinya bekerja sebagai buruh pacul di ladang orang lain. Namun, pekerjaan itu tak setiap hari dilakoninya. Dia akan memacul ladang orang ketika ada yang memanggil saja.
Baca juga: Pilu, Pedagang Mie Goreng Ini Jadi Korban Tabrak Lari, Dagangannya Berserakan di Jalan
"Nenek Wasmah jadi buruh macul biar bisa makan. Nenek tinggal sendiri di gubuk pinggir sawah. Pekerjaannya datang setiap ada yang manggil aja," keterangan dalam video itu seperti dilihat INDOZONE, Selasa (28/9/2021).
Pilunya lagi, nenek Wasmah tinggal seorang diri dalam gubuk reyot yang sudah banyak lubang. Jika hujan tiba, maka gubuknya akan banjir. Hanya beralaskan tikar tipis dan satu bantal, begitulah kondisi yang dihadapi nenek Wasmah ketika tidur.
Tidak ada kamar mandi bagus dalam gubuk nenek Wasmah. Untuk urusan MCK (mandi, cuci dan kakus) nenek Wasmah menumpang ke tetangganya.
Dalam unggahan itu dijelaskan, dalam sehari bekerja memacul ladang orang, nenek Wasmah akan mendapatkan upah sebesar Rp25 ribu. Namun terkadang, upahnya itu baru didapatnya setelah seminggu bekerja. Jika upahnya belum dibayarkan, nenek Wasmah tak berani untuk berhutang ke orang. Dia lebih memilih untuk minum air untuk mengganjal perutnya yang lapar.
"Bayaran dari buruh macul itu seminggu sekali. Jika belum dibayar nenek tidak berani berhutang dan memilih minum air untuk mengganjal perut," keterangan dalam unggahan itu.
Bagi teman-teman yang ingin membantu nenek Wasmah, akun @rumahyatim telah menautkan link bantuan dalam unggahannya.
