Masa pandemi mengharuskan kegiatan orang dewasa maupun anak-anak lebih banyak dilakukan di rumah. Sudah lebih dari tujuh bulan aktivitas Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH) diterapkan.
Kedua hal tersebut tentu saja membuat orang cenderung bosan sehingga kesulitan mengatur emosi. Untuk orangtua yang WFH sekaligus mendampingi anaknya SFH, kecenderungan emosi pun meningkat.
Psikolog Anak, Saskhya Aulia Prima mengatakan emosi orangtua dapat muncul karena mereka mendapat peran baru menjadi guru di rumah, ditambah dengan harus melakukan pekerjaan lain di waktu yang bersamaan.
Kemudian, ada masanya anak merasa bosan dan tidak bersemangat menjalani SFH. Terkadang, anak-anak tidak fokus dan tidak mau duduk diam menghadap layar.
"Orangtua terbeban dengan kondisi ini dan mudah marah saat menemani anak belajar atau menyelesaikan tugas," kata Saskhya dalam webinar baru-baru ini.
Untuk menghadapinya, Saskhya menyarankan orangtua memberi waktu istirahat kepada anak sesuai dengan kapasitas fokusnya. Kemudian menerapkan rutinitas yang konsisten pada anak.
"Terapkan rutinitas yang konsisten pada anak untuk antisipasi waktu anak lapar dan mengantuk, sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran," lanjutnya.
Selain itu, penting juga bagi orangtua untuk mengatur ekspektasi bahwa belajar virtual memang tidak bisa seindah belajar langsung seperti di sekolah.
"Kemudian latihan cepat menetralkan emosi saat terasa sudah ingin meledak. Caranya ambil napas dan hembuskan, minum air, atau bergerak cepat sekitar lima menit sebelum kembali mendampingi anak belajar," pungkas Saskhya.
