Demi Eksperimen, Dokter Ini Mencoba Tak Mandi Selama 5 Tahun

- Rabu, 20 Januari 2021 | 18:17 WIB
James Hamblin yang tidak mandi selama 5 tahun. (Youtube/The Atlantic).
James Hamblin yang tidak mandi selama 5 tahun. (Youtube/The Atlantic).

Seorang dokter dan pengajar di sebuah Universitas bernama James Hamblin membuat heboh ketika mengumumkan bahwa dia tidak mandi atau menggunakan banyak sabun selama lima tahun.

Dokter, dosen kesehatan masyarakat di Universitas Yale ini bereksperimen pada dirinya sendiri sebagai penelitian untuk buku terbarunya, 'Clean: The New Science of Skin and the Beauty of Doing Less.'

Dikutip dari BigThink.com, Hamblin menunjukkan bahwa banyak ritual kebersihan dan perawatan kulit saat ini telah membuat manusia bergerak terlalu jauh ke arah yang berlawanan. Ia mengaku tak mendapatkan masalah kesehatan apapun selama ia tidak mandi.

"Rasanya biasa saja," ungkapnya seperti dikutip dari BBC.

"Saya tahu banyak orang yang tak sering mandi. Saya tahu itu mungkin dilakukan, namun saya ingin mencobanya sendiri untuk membuktikan efeknya," katanya.

Hamblin adalah profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Yale University, dengan spesialisasi pencegahan penyakit. Dia juga menulis untuk majalah Amerika, The Atlantic yang diterbitkan pada 2016, dengan artikel berjudul: 'I Quit Showering, and Life Continued'.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, Blokir Akun YouTube Trump Diperpanjang

Menurut Hamblin, kebersihan dan perawatan kulit modern juga menyebalkan. Ia berpendapat ika seseorang menghabiskan setengah jam untuk mandi dan mengaplikasikan produk setiap hari, maka orang itu akan mencurahkan lebih dari dua tahun untuk aktivitas yang berhubungan dengan mandi selama satu abad.

Ia juga mengatakan tidak mandi juga berarti menghemat air dan menghemat produk. Selain itu, sering mandi disebut akan merusak ekosistem.

"Bila Anda sering mandi, Anda menghancurkan ekosistem. Ekosistem ini berkembang cepat namun kecenderungannya lebih menguntungkan mikroba yang memproduksi bau," jelas dia.

Dalam buku sebelumnya, 'If Our Bodies Could Talk,' Hamblin menyelidiki banyaknya mitos dalam tubuh manusia. Namun dalam buku terbarunya ini, dia berfokus pada organ terbesar manusia, yaitu kulit. 

Hamblin juga menjelaskan aroma tubuhnya juga tak mengganggu banyak orang. Termasuk istri dan rekan-rekannya.

Meski demikian, Hamblin mengatakan ia tidak punya landasan untuk mengemukakan yang benar dan salah, atau menyebut bahwa apa yang ia lakukan perlu juga dilakukan orang lain. 

"Namun bagi mereka yang punya masalah kulit atau ingin mencoba, saya bisa katakan mulai perlahan dan bertahap sampai Anda merasa nyaman," katanya.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X