Badai Sitokin COVID-19: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

- Senin, 23 Agustus 2021 | 10:45 WIB
Ilustrasi badai sitokin pada pasien COVID-19 (universityofpennsylvania)
Ilustrasi badai sitokin pada pasien COVID-19 (universityofpennsylvania)

Badai sitokin atau cytokine storm merupakan komplikasi pada pasien COVID-19 yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan memicu kematian.

Menurut penelitian para ahli kesehatan dunia, hasil laboratorium pasien COVID-19 yang meninggal dunia, kemungkinan besar disebabkan oleh badai sitokin.

Hal ini berdasarkan jumlah sel darah putih, nilai absolut pada limfosit, platelet dan albumin, C-Reactive Protein (CRP) dan Inter-Leukin-6 (IL-6) yang mengindikasikan adanya 'kebanjiran' sel kekebalan tubuh.

Lantas, apa itu badai sitokin? Bagaimana pula gejala badai sitokin serta penanganannya pada pasien COVID-19? Indozone telah merangkumnya dari berbagai sumber berikut ini.

Apa Itu Badai Sitokin?

-
Ilustrasi badai sitokin (universityofpennsylvania)

Badai sitokin berasal dari dua kata yaitu badai dan sitokin. 'Sitokin' merupakan protein sistem kekebalan tubuh.

Ketika protein ini diproduksi dalam jumlah yang terlalu banyak, maka akan terjadi kelebihan protein yang disebut 'badai'.

Badai sitokin adalah proses terjadinya pelepasan sitokin yang tak terkendali, sehingga menyebabkan sel darah putih bereplikasi.

Pada kondisi ini, sel imun tubuh justru menyerang jaringan sehat yang mengakibatkan peradangan.

Bagi pasien COVID-19, sitokin akan menuju jaringan paru-paru untuk mengirimkan sinyal agar sistem kekebalan tubuh merespon infeksi virus corona.

Saat terjadi badai sitokin, sitokin terus-menerus mengirimkan sinyal tersebut sehingga sel-sel kekebalan tubuh juga terus bereaksi meski infeksi sudah selesai.

Peradangan inilah yang membuat paru-paru dipenuhi oleh cairan, sehingga pertukaran oksigen sulit dilakukan.

Itulah sebabnya, pasien COVID-19 yang mengalami badai sitokin akan merasakan sesak napas yang makin berat.

Bukan itu saja, menurunnya kemampuan oksigen menyebar ke seluruh tubuh juga menyebabkan kegagalan organ tubuh.

Antara lain, paru-paru atas membengkak, jantung melemah, ginjal berhenti berfungsi, hati mengalami hepatitis iskemik, dan otak meradang.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X