Penyebab Pendarahan Otak yang Harus Diwaspadai

- Minggu, 26 September 2021 | 13:33 WIB
Ilustrasi mengukur kadar gula darah pada pasien diabetes. (Pexels/PhotoMIX Company)
Ilustrasi mengukur kadar gula darah pada pasien diabetes. (Pexels/PhotoMIX Company)

Dokter spesialis bedah saraf, dr. Subrady Leo Soetjipto Soepodo mengungkap beberapa penyebab pendarahan otak. Kondisi ini sempat dialami komedian Tukul Arwana beberapa hari yang lalu.

Pendarahan otak dipicu oleh pembuluh darah yang pecah. Pecahnya pembuluh darah disebabkan oleh antara lain ada kelainan di pembuluh darah seperti pembuluh darah keras atau aterosklerotik, pembuluh darah melebar atau aneurisma, pembuluh darah yang bocor atau fistula.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya faktor risiko penyakit seperti darah tinggi, obesitas, kolesterol, diabetes melitus, asam urat, dan stroke. Penyakit-penyakit tersebut jika tidak dikontrol secara rutin akan berakibat fatal yang berujung pada pendarahan pada otak.

Konsumsi obat-obatan psikotropika atau obat-obatan pengencer darah juga dapat memicu peningkatan tekanan darah dan berujung pada pendarahan pada otak. Selain itu, faktor risiko umur juga menjadi salah satu pemicu.

“Kondisi tubuh seseorang yang lanjut usia akan mengalami penurunan fungsi tubuh dibandingkan pada usia muda,” kata dr. Subrady dikutip dari Antara, Minggu (26/9/2021).

Menurutnya, pada dasarnya, setiap orang dapat melakukan pemindaian awal potensi penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah yang paling mudah yaitu mengecek tekanan darah melalui alat pengukur tekanan darah sesaat setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas.

"Bangun tidur sebelum beraktivitas adalah waktu yang paling tepat untuk menunjukkan tekanan darah dibandingkan setelah beraktivitas," lanjutnya.

Walaupun pendarahan terjadi di otak, namun masyarakat perlu memahami bahwa pemicu pendarahan di otak bisa berasal dari penyempitan atau pecahnya pembuluh darah di bagian tubuh lainnya seperti jantung, lengan, kaki, atau bagian tubuh lain.

Untuk memastikan terjadinya gangguan otak akibat pecah pembuluh darah, pemeriksaan imaging standar emas yang bisa dilakukan adalah CT Scan Otak, DSA, dan MRA.

Untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami pendarahan pada otak, seorang dokter harus mengontrol kembali tekanan darah dan menyelamatkan organ yang ada di dalam tubuh seseorang.

"Kami memastikan agar pendarahan yang terjadi pada pasien dapat berhenti atau membeku agar tidak terjadi pendarahan besar," katanya.

Waktu atau durasi kesembuhan seseorang pasca pendarahan otak bervariasi, bergantung dari jumlah jaringan otak dapat diselamatkan. Pasien yang telah selesai dirawat di rumah sakit harus tetap melakukan rehabilitasi.

BACA JUGA: Tidak Tiba-tiba, Ini Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai

Proses penyembuhan bersifat bertahap dan tahapan penyembuhan antar pasien pun berbeda-beda bergantung dari organ tubuh yang mengalami gagal fungsi dan kondisi orang tersebut.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X