Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingati bahwa wanita hamil tidak boleh mendapatkan suntikan vaksin Covid Moderna.
Pada hari Selasa (26/1) WHO menulis peringatan tersebut di situs web mereka.
"Penggunaan vaksin ini pada wanita hamil saat ini tidak disarankan, kecuali mereka berisiko terpapar tinggi (misalnya Petugas kesehatan)," tulis situs tersebut.
Wanita hamil dan menyusui dikeluarkan dari uji klinis vaksin Moderna, sehingga tidak ada data keamanan yang membuktikan keamanannya bagi mereka.
Dikutip dari The Sun, Direktur imunisasi WHO Kate O'Brien mengatakan pada hari Selasa bahwa uji klinis vaksin Moderna diperlukan pada wanita hamil.
"Tidak ada alasan untuk berpikir mungkin ada masalah dalam kehamilan, kami hanya mengakui bahwa datanya tidak ada saat ini," katanya.
Uji coba untuk vaksin Pfizer dan AstraZeneca / Oxford yang sedang digunakan di Inggris juga tidak melibatkan wanita hamil.
Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI), yang memberikan nasihat kepada pemerintah tentang strategi penyebaran vaksin, mengatakan wanita hamil tidak boleh menerima suntikan yang sedang diluncurkan di Inggris.
Namun JCVI melakukan perubahan pada akhir Desember dan sekarang mengambil pendekatan berbasis risiko, berdasarkan bukti yang tidak dibahasnya.
JCVI mengatakan wanita hamil yang berisiko tinggi terpapar virus harus mempertimbangkan suntikan. Pendapat tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan WHO.
Tapi wanita yang memiliki kondisi medis serius juga harus mempertimbangkan manfaat dari penggunaan vaksin.
Selain itu, wanita menyusui sekarang juga dapat menerima vaksin.
Tetapi wanita harus diberi tahu bahwa ada kekurangan data keamanan untuk vaksinasi dalam menyusui.
Wanita harus mendiskusikan manfaat dan risiko mendapatkan vaksin dengan profesional perawatan kesehatan mereka dan mencapai keputusan bersama berdasarkan keadaan individu.
