Kasus 'Gilang Bungkus' Jangan Buru-buru Dilabelkan Fetish, Ini Alasannya

- Sabtu, 1 Agustus 2020 | 10:18 WIB
Salah satu korban Gilang. (Twitter/@m_fikris)
Salah satu korban Gilang. (Twitter/@m_fikris)

Nama Gilang mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen karena perilakunya yang meminta orang lain membungkus diri bak pocong menggunakan kain jarik. Karena tingkah anehnya tersebut, Gilang pun dilabeli fetish oleh publik.

Padahal, menurut psikolog, untuk memastikan seseorang dengan fetish harus ada pemeriksaan langsung oleh para ahli kesehatan.

"Harus ada pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan Gilang itu fetish atau bukan," kata seorang psikolog bernama  Nirmala Ika, dilansir Antara.

Fetish menurut Nirmala, pada dasarnya merupakan ketertarikan atau rangsangan secara seksual tapi pada organ-organ atau bagian tubuh yang non-seksual atau pada benda-benda yang non-seksual.

Seseorang dengan fetish biasanya bisa terangsang saat melihat ibu jari seseorang, rambut atau hidung seseorang. Tak hanya itu saja, orang fetish biasanya juga kan merasa terangsang setelah melihat benda-benda semisal sepatu, pakaian, sarung tangan dan lainnya, yang sebenarnya pada orang lain benda ini terasa biasa saja.

Lebih lanjut, Nirmala mengatakan seseorang dengan fetish bisa disebut mengalami penyimpangan seksual jika minimal selama enam bulan terus terfokus pada fantasinya.

"Karena pikirannya fokus di situ, dan mulai melakukan tindakan-tindakan yang menganggu misalnya sampai mencuri, atau bahkan hingga melakukan tindakan kriminal yang lebih berat lagi demi mendapatkan obyek yang dia inginkan," ujar Nirmala.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X