Rajin Olahraga Tapi Kena Serangan Jantung, Ini Bisa Jadi Penyebabnya

- Senin, 10 Mei 2021 | 11:47 WIB
Ilustrasi olahraga berat. (Pexels/Victor Freitas)
Ilustrasi olahraga berat. (Pexels/Victor Freitas)

Penyakit jantung adalah penyakit yang dapat menyerang siapapun dan dalam usia berapapun. Pada orang yang sering berolahraga atau bahkan atlet, penyakit jantung bisa saja datang menyerang.

Meski sering melakukan aktivitas fisik dan cenderung terlihat menjalani pola hidup sehat dibanding orang kebanyakan, olahragawan tak terhindar dari penyakit jantung. Di luar negeri ada kiper asal Spanyol Iker Casillas yang sempat terkena serangan jantung saat menjalani latihan bersama timnya pada Mei 2019. Beruntung, dia masih bisa diselamatkan.

Sementara itu, di Indonesia ada Adjie Massaid yang meninggal karena serangan jantung pada Februari 2011 setelah bermain futsal. Tentu saja penyakit ini tidak boleh diremehkan, bahkan untuk orang yang sering berolahraga sekalipun.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Ario Kuncoro SpJP(K) mengatakan atlet pun tidak terhindar dari kematian mendadak terutama di lapangan ketika mereka melakukan aktivitas olahraganya.

"Ini merepresentasikan kelainan jantung yang menyebabkan kematian mendadak pada mereka yang masih muda," kata dr. Ario dalam webinar Heartology Cardiovascular Center, baru-baru ini.

Ia melanjutkan, berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, satu di antara 50 ribu seluruh kematian mendadak yang terjadi dalam satu tahun terjadi pada atlet yang relatif muda dan aktif melakukan olahraga.

Pada olahragawan, jelasnya, penyebab utama kematian mendadak adalah karena penyempitan dari pembuluh darah koroner. Namun menurutnya ada penyebab lain yang bisa jadi tidak terdeteksi dengan baik, yaitu gangguan otot jantung.

"Di mana pada penderita olahragawan ini justru karena aktivitas olahraga menyebabkan penebalan otot yang barangkali berkembang menjadi penebalan otot yang tidak normal. Ini membuat aliran darah dari jantung yang memompakan darah ke seluruh tubuh jadi tidak efisien dan otot jantung yang tebal ini sifatnya tidak normal karena di dalamnya terdapat sumber-sumber aliran listrik yang tidak normal," paparnya.

Akibat kondisi tersebut, timbul gangguan irama jantung sehingga apabila timbul sewaktu-waktu dapat menyebabkan kematiak mendadak karena henti jantung.

Faktor kedua penyebab kematian mendadak pada olahragawan, menurut dr. Ario adalah kelainan irama jantung yang tidak ada hubungannya dengan penebalan otot jantung. Kelainan ini bisa merupakan bawaan sehingga terdapat kelainan sumber-sumber listrik yang ada di dalam jantung itu sendiri dan mengakibatkan kematian saat si pasien melakukan aktivitas.

BACA JUGA: Gejala Serta Penyebab Timbulnya Penyakit Limfoma Hodgkin

"Karena pada saat aktivitas fisik yang cukup berat misalnya olahragawan bisa mencetuskan gangguan irama yang menyebabkan gangguan irama jantung yang otomatis menyebabkan kematian mendadak," lanjutnya.

Namun hal ini bukan berarti harus membuat kamu tidak berolahraga. Bagi pencinta olahraga ekstrem, dr. Ario menyarankan kamu rajin mengecek jantung dengan ekokardiografi secara rutin, terutama apabila ada riwayat keluarga yang meninggal mendadak dan apabila terdapat kelainan pada rekam jantung.

"Ekokardiografi dapat menunjukkan pergerakan, ukuran, dan bentuk jantung, serta seberapa baik bilik dan atup jantung bekerja. Ekokardiografi juga dapat menunjukkan area otot jantung yang tidak memompa secara adekuat karena suplai darah yang buruk atau terdapat suatu cedera akibat serangan jantung sebelumnya," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X