Para pakar mengatakan ada kemungkinan bahwa herd immunity tidak akan pernah tercipta karena varian Delta. Varian ini disebut masih cukup ganas bagi orang yang sudah divaksin dua kali.
Hal ini sendiri diutarakan oleh Oxford Vaccine Group Profesor Sir Andrew Pollard. Ia memaparkan walau suatu negara sudah 95 persen melakukan vaksin COVID-19, virus tersebut masih bisa menularkan.
"Ini berarti siapa pun yang masih belum divaksinasi, di beberapa titik dia akan bertemu virus," jelasnya, dikutip dari Sky News, Rabu (11/8/2021).
Maksudnya begini, herd immunity disebut jika sudah mencapai 70 persen populasi yang divaksin, maka penyebaran virus Corona bisa ditekan. Namun hal ini tak sejalan dengan yang disebutkan Profesor Sir Andrew Pollard.
Ia mengatakan jika belum 100 persen populasi melakukan vaksinasi, maka virus Corona terutama varian Delta masih tetap mematikan dan masih dengan mudah menular.
Jadi solusi yang paling benar adalah semua populasi yang ada di sebuah negara harus benar-benar melakukan vaksinasi. Walau dirinya juga mengatakan bahwa vaksinasi bukanlah 'sebuah solusi'.
"Kami tahu dengan sangat jelas dengan virus Corona, bahwa varian saat ini, varian Delta, masih akan menginfeksi orang yang telah divaksinasi dan itu berarti bahwa siapa pun yang masih belum divaksinasi, pada titik tertentu, akan terkena virus," katanya kepada anggota parlemen.
"Saya pikir kita berada dalam situasi di sini dengan varian saat ini di mana kekebalan kelompok tidak memungkinkan karena masih menginfeksi individu yang divaksinasi."
Meski masih bisa tertular COVID-19 usai vaksinasi, vaksin COVID-19 efektif melindungi tubuh dari kasus bergejala berat hingga kematian. Penting untuk selalu menjaga protokol kesehatan!
Artikel Menarik Lainnya:
- Udah Minta Maaf, Status Tersangka Perawat Suntik Vaksin Kosong Dicabut, Ini Kata Polisi
- Selandia Baru Kategorikan Indonesia Jadi Negara Berisiko Sangat Tinggi COVID-19
- Kabar Baik! DKI Jakarta Bebas dari Zona Merah Covid-19