Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian Pasien Covid-19

- Kamis, 25 Maret 2021 | 12:11 WIB
Ilustrasi obesitas. (Pexels/Moe Magners)
Ilustrasi obesitas. (Pexels/Moe Magners)

Risiko kematian pada pasien Covid-19 lebih tinggi jika memiliki penyakit komorbid. Hal ini juga bisa diperparah apabila pasien obesitas.

Dokter gizi dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI), dr Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD, PhD mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit obesitas atau penumpukan lemak berlebih di masa pandemi Covid-19 akibat peningkatan pola makan.

"Sekitar 60 persen pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memiliki komorbid dan obesitas," kata Dicky dikutip dari Antara, Kamis (25/3/2021).

Ia menyebut faktor bekerja dari rumah (WFH) menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami obesitas. Saat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, orang dewasa maupun anak-anak menjadi jarang beraktivitas dan mengonsumsi karbohidrat berlebih.

Karena itu, konsumsi karbohidrat secara berlebih serta jarang berolahraga menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami peningkatan massa tubuh.

Hasil studi yang dilakukan HISOBI, lanjutnya, menyimpulkan pasien Covid-19 dengan penyakit obesitas cenderung memiliki risiko sakit yang lebih parah dari pasien dengan berat badan ideal.

"Harus melakukan kegiatan fisik dan olahraga. Makanan penting sekali bagi anak dan dewasa, namun cemilan selama WFH itu harus dihindari," ujar Dicky.

Pembicara dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr I Gusti Lanang Sidiartha mengatakan konsumsi minuman manis lebih dari satu gelas sehari dapat memicu 3,2 kali risiko obesitas. Konsumsi camilan juga meningkatkan risiko obesitas 1,5 kali.

"Lemak tubuh berkorelasi negatif dengan kegiatan olahraga dan berkorelasi positif dengan kegiatan nonton TV," katanya.

BACA JUGA: Divaksin saat Hamil, Seorang Wanita Lahirkan Bayi dengan Antibodi Covid-19

Aktivitas yang kurang disertai konsumsi makanan yang berlebihan selama pandemi inilah yang harus diwaspadai, termasuk membatasi makanan dan minuman ringan. Ia juga mengingatkan agar jeda di antara jam makan siang dan makan malam seseorang meminum air putih atau makan buah.

Direktur Kesehatan Keluarga (Kesga) Kementerian Kesehatan, dr Erna Mulati, M.Sc menambahkan saat pandemi perhatian orangtua lebih pada peningkatan nutrisi pada anak untuk peningkatan gizi. Namun aktivitas belajar anak usia sekolah secara online di rumah perlu mewaspadai penyediaan makanan siap saji yang berisiko terhadap obesitas.

"Peningkatan kapasitas orangtua dan pendidik terhadap nutrisi berimbang anak perlu ditingkatkan dan tinjau kembali makanan siap saji yang ada di rumah," pungkas Erna.
 

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X