Vaksin COVID-19 Moderna tampaknya bekerja melawan virus corona baru yang lebih menular yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan, menurut para ilmuwan perusahaan farmasi AS, dikutip BBC.
Tes laboratorium awal menunjukkan antibodi yang dipicu oleh vaksin dapat mengenali dan melawan varian baru.
Namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan bahwa hal tersebut terbukti efektif.
Saat ini beberapa negara telah tertular virus corona baru tersebut.
Vaksin saat ini dirancang dengan varian sebelumnya, tetapi para ilmuwan percaya bahwa mereka masih harus bekerja melawan yang baru, meskipun mungkin tidak cukup baik. Sudah ada beberapa hasil awal yang menunjukkan bahwa vaksin Pfizer melindungi dari varian baru.
Untuk studi Moderna, peneliti melihat sampel darah yang diambil dari delapan orang yang telah menerima dua dosis vaksin Moderna yang direkomendasikan.
Meski temuan itu belum ditinjau lebih jauh, namun menunjukkan kekebalan dari vaksin tersebut dapat mengenali varian baru.
Antibodi penetral, yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh, menghentikan virus memasuki sel.
Prof Lawrence Young, seorang ahli virus di Warwick Medical School di Inggris, mengatakan ini akan mengkhawatirkan.
Moderna saat ini sedang menguji apakah memberikan suntikan penguat ketiga mungkin bermanfaat.
Seperti ilmuwan lain, perusahaan juga sedang menyelidiki apakah mendesain ulang vaksin agar lebih cocok untuk varian baru akan bermanfaat.
Stephane Bancel, CEO Moderna, mengatakan perusahaan percaya bahwa sangat penting untuk bersikap proaktif saat virus berkembang.
Regulator Inggris telah menyetujui vaksin Moderna untuk diluncurkan di NHS, tetapi dosis yang dipesan di muka 17m diperkirakan tidak akan tiba sampai Spring.
Vaksin ini cara kerjanya mirip dengan Pfizer yang sudah digunakan di Inggris.
