Ilmuwan China Mengembangkan Alat Kontrasepsi Pria yang Lebih Praktis

- Selasa, 3 Agustus 2021 | 11:45 WIB
Ilustrasi alat kontrasepsi. (Pexels/Cottonbro)
Ilustrasi alat kontrasepsi. (Pexels/Cottonbro)

Sebuah tim peneliti di China telah menemukan kombinasi nanoteknologi dan magnet kecil membuat pria tidak subur untuk sementara waktu.

Sudah diketahui bahwa testis pria perlu dijaga agar tetap dingin agar berfungsi dengan baik. Para ilmuwan menemukan bahwa mereka mampu mengarahkan nanopartikel oksida besi ke posisi yang benar menggunakan magnet dan kemudian memanaskannya selama sekitar 15 menit menggunakan medan magnet yang lebih kuat.

Nanopartikel dilapisi dengan asam sitrat, memanaskan testis hingga suhu 40 derajat celsius.

Dalam percobaan, peneliti Weihua Ding dan Fei Sun mampu membuat tikus jantan benar-benar tidak subur selama beberapa hari pada suatu waktu.

Testis tikus secara signifikan berkurang ukurannya dengan prosedur, tetapi efeknya secara alami berbalik sendiri selama 30 hingga 60 hari.

"Nanopartikel tidak beracun bagi sel dan secara bertahap dihilangkan dari tubuh, menawarkan kemungkinan baru untuk kontrasepsi pria," para peneliti Universitas Nantong menjelaskan dalam siaran pers, dikutip dari Daily Star.

Eksperimen awal melibatkan penyuntikan nanorod emas langsung ke testis tetapi pendekatan ini ternyata terlalu menyakitkan untuk menjadi metode kontrasepsi praktis pada manusia.

Memperhatikan bahwa teknik batang emas hanya 90 persen efektif, para peneliti kemudian menambahkan bahwa ada keterbatasan terkait seperti administrasi testis dan laser inframerah yang menimbulkan rasa sakit yang parah.

Hasil penelitian ini dipublikasi peneliti bulan lalu dalam sebuah makalah berjudul Magnetic Testis Targeting and Magnetic Hyperthermia for Noninvasive, Controllable Male Contraception via Intravenous Administration dalam jurnal ilmiah Nano Letters.

Kemungkinan penerapan teknologi tersebut adalah dalam industri pertanian, yang memungkinkan peternak untuk secara selektif mengatur seberapa sering hewan mereka bereproduksi.

Tapi mau tidak mau fokusnya akan jatuh pada kemungkinan aplikasi pada manusia, memberikan alternatif untuk vasektomi permanen atau kondom yang tidak populer dan jauh dari ramah lingkungan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X