Beberapa orang mempercayai bahwa tanda-tanda wanita sedang terangsang secara seksual dapat dilihat dari putingnya. Puting akan mengeras seketika jika mendapatkan rangsangan seksual dari pasangannya. Namun, benarkah demikian?
Mengutip laman Shape, sama seperti ukuran payudara yang berbeda pada setiap wanita, alasan mengapa puting mengeras ternyata juga bisa berbeda-beda.
Baca Juga: Asal Usul Corona Akhirnya Terungkap
Menurut Michelle Lee, MD, ahli bedah plastik di Beverly Hills, California, hal itu terjadi karena terdapat otot kecil di bawah puting dan areola yang dapat menarik kulit di sekitar puting. Efeknya puting menjadi keras dan tampak keluar.
Saat terjadi rangsangan sistem saraf yang turut menyebabkan jantung berdegup lebih kencang, tubuh terasa merinding, dan telapak tangan berkeringat, akan memberikan sinyal pada saraf di otot kecil tersebut yang menyebabkan puting mengeras.
Dokter kandungan Heather Irobunda, MD, di Queens, New York, mengatakan saat terstimulasi secara seksual, dari stimulasi fisik maupun stimulasi psikologis, bagian tertentu pada otak akan memberikan efek pada otot-otot tersebut sehingga puting jadi ereksi.
Selain stimulasi seksual, puting payudara juga bisa mengeras saat suhu ruangan sedang rendah. Hal ini disebabkan oleh otot-otot kecil yang berada di bawah kulit berkontraksi untuk mendapatkan udara hangat di sekitar kulit.
Terkadang, hormon juga dapat menyebabkan puting menjadi keras, seperti saat sedang menstruasi atau ovulasi. Sebab, pada masa ini terjadi perubahan tingkat hormon, terutama estrogen yang dapat menyebabkan puting menjadi lebih sensitif.
Jadi, puting wanita mengeras bukan karena dirinya terangsang ya. Melainkan karena mendapat stimulasi seksual sehingga menyebabkan puting dapat berubah menjadi keras.
