Suatu hari seseorang memasuki masa kehamilan sementara seseorang yang ia kenal meninggal dunia.
Atas kesedihan yang dirasakannya, ia ingin menghadiri pemakaman tersebut, sementara orang-orang memperingatkannya untuk tidak datang. Apalagi sampai melihat almarhum.
Mitos ini hampir diyakini beberapa budaya dan agama berbeda di seluruh dunia.
Orang-orang Yahudi menganggap ibu hamil yang pergi ke pemakaman sebagai nasib buruk dan sangat sial.
Budaya Yahudi juga meyakini adanya 'evil eye' atau mata jahat. Tugas mata ini adalah mencari orang-orang yang bahagia dan menyebabkan kemalangan bagi mereka.
Baca Juga: Praktik Pemakaman Korea, dari Kremasi Hingga Penguburan di Sekitar Pohon
Budaya Iraquois juga punya aturan mengenai kedihupan wanita hamil. Menghadiri pemakaman akan membuat anak yang belum lahir ingin kembali ke dunia roh bersama dengan almarhum yang selanjutnya akan mengakibatkan keguguran.
Sementara sejumlah budaya di Indonesia sendiri memandang ibu hamil yang pergi ke pemakaman adalah hal tabu.
Kemungkinan besar penyebab larangan itu karena ketakutan adanya gangguan makhluk halus yang memengaruhi kondisi janin.
Untuk kebenaran semua mitos itu sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang dapat membenarkannya.
Yang pasti keyakinan seseorang terhadap takhayul itu sendiri yang akan menjadi penentunya.
Satu-satunya alasan logis wanita hamil tidak dapat menghadiri pemakaman adalah jika acara tersebut memicu dan berkontribusi pada stres atau depresi si ibu hamil. Kondisi stes pada ibu hamil sudah tentu bisa memengaruhi kondisi janin di dalam kandungannya.
Jadi, pernahkah kamu menghadiri pemakaman saat hamil?