Kaktus pir berduri mewakili sekitar selusin spesies dari genus Opuntia yang dapat ditemukan di gurun Amerika Utara. Semuanya memiliki bantalan pipih dan berdaging yang terlihat seperti daun besar.
Bantalan pipih berbentuk daun itu sebenarnya adalah cabang atau batang yang dimodifikasi dengan beberapa fungsi seperti penyimpanan air, fotosintesis dan produksi bunga.
Meski ada satu anggota dari genus Opuntia bernama Chollas yang memiliki batang silindris, bersendi, bukan bantalan datar.
Salah satu keunikan kaktus pir berduri adalah menghasilkan buah yang dapat dimakan yang dikenal sebagai 'buah kaktus', 'buah ara kaktus', 'buah ara India' atau 'tuna'.
Baca Juga: Creeping Devil, Kaktus Langka yang Merayap Melintasi Padang Pasir di Meksiko
Sebagian besar buah dari jenis kaktus ini berwarna merah, meskipun varietas lain kadang memiliki buah berwarna oranye kekuningan dan hijau, dengan vitamin C yang tinggi.
Buah pir berduri dikatakan memiliki rasa seperti kombinasi permen karet dan semangka. Buah ini bisa diolah menjadi permen, selai, minuman, atau dimakan mentah.
Bantalan dari pir berduri juga dapat dimakan, setelah kulit dan durinya dihilangkan. Bantalan kaktus dapat dimasak seperti sayuran dan telah digunakan dalam masakan Meksiko selama ratusan tahun.
Meski menghasilkan buah dan bantalan yang dapat dimakan namun kaktus pir berduri telah menjadi gulma invasif di beberapa bagian Afrika, Australia dan Eropa.
Mereka awalnya diperkenalkan sebagai tanaman hias, pagar dan pembatas.
Namun durinya berbahaya bagi ternak karena dapat membutakan mereka, atau merusak lidah dan sistem pencernaan, sehingga menyulitkan hewan ternak untuk memakannya.
Artikel Menarik Lainnya:
- Cara Menggunakan Jamur Kuping dalam Masakan dan Nilai Gizinya
- Beberapa Manfaat Cuka Apel dalam Masakan
- Nutrisi Peterseli dan Kegunaannya Dalam Masakan