Banyak yang bilang bahwa perempuan akan mengalami krisis paruh baya ketika usianya mencapai 50 tahun ke atas. Hal itu tidaklah sepenuhnya salah, tapi bukan berarti bisa dibenarkan sepenuhnya. Krisis kepercayaan diri karena pengaruh usia ini memang tidaklah jarang dirasakan sebagai perempuan, tetapi penelitian justru telah membuktikan sebaliknya.
Terdapat sebuah penelitian yang dipublikasikan di Brookings.edu dengan judul Happiness, stress, and age: How the U-curve varies across people and places telah menemukan bahwa perempuan justru merasa lebih bahagia ketika usianya sudah 50 tahun ke atas.
Menurut studi, pada usia ini perempuan akan merasa terbatas dari beban dan kekhawatiran mempunyai keluarga sendiri, mencapai level karier yang lebih tinggi dalam hidup dan tidak harus mengorbankan kesenangannya untuk hidup nyaman.
Teori itu menjelaskan bahwa kebahagiaan perempuan seperti huruf kapital "U". Mereka merasa bahagia di usia muda, kemudian alami penurunan pada usia 30-an tahun saat perempuan biasanya mulai mengevaluasi dan mempertanyakan kinerja mereka sebagai istri dan ibu. Kemudian akan kembali merasakan kebahagiaan ketika usainya 50 tahun ke atas.
Penelitian juga menjelaskan bahwa ketika stres berkurang dari waktu ke waktu dan kekecewaan akan kabur dalam kenangan, para perempuan berusia 50-an ini akan temukan kembali kedamaian, karena kebahagiaan berkembang bersama dengan pengalaman baru dan harga diri yang sudah ditempa seiring dengan berjalannya kehidupan.
