Kecoa Hingga Lipan Menjadi Hewan yang Dilindungi di Jepang!

- Rabu, 28 Juli 2021 | 13:47 WIB
Jepang. (photo/Ilustrasi/Pexels/Tomáš Malík)
Jepang. (photo/Ilustrasi/Pexels/Tomáš Malík)

Umumnya di Indonesia kecoa, kelabang, hingga lipan merupakan salah satu hewan yang sering dibunuh karena memiliki tampilan yang menjijikkan dan menyeramkan. Tetapi, Jepang masukkan hewan ini ke dalam lingkungan hukum. Melansir SoraNews, Kementerian Lingkungan Jepang sendiri telah menempatkan tiga spesies langka artropoda asli Okinawa di bawah perlindungan hukum langsung hingga 30 Juni 2024. 

Di bawah hukum Jepang, penangkapan, pembunuhan, distribusi, ekspor, atau tampilan tidak sah dari spesies ini selama jangka waktu itu akan diancam hukum penjara 5 tahun atau denda senilai 5 juta Yen. Perlindungan khusus itu dimaksudkan untuk selamatkan spesies artropoda tersebut dari kepunahan. Berikut inilah spesies artropoda yang dilindungi di Jepang:

1.  Eucorydia donanensis atau kecoa Usuobiruri 

Pertama terdapat Eucorydia donanensis yang diidfentifikasi sebagai spesies yang baru ditemukan di Pulau Yonagumi kecil dalam artikel November 2020. Ia mempunyai perut berwarna ungu dengan pita merah opium redup yang menutupi sayapnya. Sama seperti sesama anggota genusnya, hewan ini hidup di humus pada lantai hutan. 

2. Eucorydia miyakoensis atau kecoa Benieriruri

Kedua terdapat Eucorydia miyakoensis yang hanya mendiami hutan di Pulau Miyako, Prefektur Okinawa. Hewan tersebut baru-baru ini pun tercatat sebagai spesies baru dalam sebuah artikel ilmiah pada Juni. Spesies ini mudah dikenali dengan pola sabuk oranye terang pada sayapnya. Saat ini, tidak banyak yang diketahui mengenai kebiasaannya selain fakta bahwa ia tumbuh subur di humus pada tanah hutan. 

3. Scolopendra alcyona atau Ryujin lipan

Terakhir terdapat Scolopendra alcyona yang telah diamati pada beberapa pulau, termasuk dengan Pulau Kume dan Tokashiki di dekat Pulau Okinawa utama, serta Pulau Iriomote dan Ishigaki yang lebih jauh ke selatan. Lipan ini mempunyai panjang sekitar 19 cm, yang juga menjadikannya terbesar di Jepang. 

Menariknya, pada April 2021, hewan ini ditetapkan sebagai kelabang amfibi ketiga di dunia, menjalani gaya hidup semi-akuatik di sungai hutan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X