Peneliti Internasional Berhasil Petakan Pertukaran Pergerakan Angin Galaksi!

- Senin, 20 September 2021 | 14:17 WIB
Tampilan alam semesta. (photo/Dok. NASA)
Tampilan alam semesta. (photo/Dok. NASA)

Galaksi dapat menerima dan bertukar materi dengan lingkungan luar berkat angin galaksi yang diciptakan oleh ledakan bintang. Tim peneliti  internasional kini telah memetakan angin galaksi ini untuk pertama kalinya. Pengamatan unik ini membantu mengungkap, di mana beberapa materi alam semesta yang hilang berada dan untuk mengamati pembentukan nebula pada sekitar galaksi. 

Galaksi sendiri bisa diibaratkan seperti pulau bintang di alam semesta. Ia mempunyai materi biasa atau barionik, yang terdiri dari unsur-unsur pada tabel periodik, serta materi gelap, dengan komposisinya yang masih belum diketahui. 

Tetapi, salah satu permasalahan penting yang dihadapi ilmuwan saat hendak memahami proses pembentukan galaksi adalah bahwa sekitar 80% baryon yang menyusun materi biasa alam semesta tidak ditemukan, atau bahkan persis tidak ada. 

Sebuah tim internasional yang dipimpin pihak Prancis oleh peneliti dari CNRS dan l'Université Claude Bernard Lyon 1 dilaporkan berhasil memakai instrumen MUSE (The Multi Unit Spectroscopic Explorer) dari Very Large Telescope di ESO yang untuk pertama kalinya menghasilkan peta terperinci dari pertukaran penggerak angin galaksi antara galaksi muda dalam formasi dan nebula. 

“Penelitian kami baru-baru ini berfokus pada pengamatan membatasi aliran gas dalam medium circumgalactic (CGM) di sekitar galaksi jauh. Saya mencoba mengukur bagaimana gas (dingin) diakresi dari CGM ke galaksi dan dikeluarkan dari galaksi ke CGM.” ungkap Johannes Zabl, seorang astronom observasional yang turut menjadi penulis dalam studi ini.

Tim peneliti dalam studi ini memilih untuk amati galaksi Gal1 karena kedekatannya dengan quasar, yang berfungsi sebagai "mercusuar" bagi para ilmuwan dengan membimbing mereka ke area studi. Mereka juga berencana untuk mengamati nebula pada sekitar galaksi, meskipun keberhasilan pengamatan ini pada awalnya tidaklah pasti, karena luminositas nebula tidak diketahui. 

“Untuk tujuan ini, kami secara kinematik menghubungkan penyerapan CGM yang kami temukan di quasar latar belakang dengan kinematika galaksi di mana halo-halo gas CGM berada. Data untuk pekerjaan ini berasal dari survei MEGAFLOW.” jelasnya. 

Hasil kajian dari Johannes Zabl dan rekannya mengenai angin galaksi ini telah dirilis dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society pada 28 Juli 2021 dengan judul MusE GAs FLOw and Wind (MEGAFLOW) VIII. Discovery of a Mgii emission halo probed by a quasar sightline.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X