Hewan mammoth sudahlah punah dari dunia. Tetapi, nampaknya peneliti tengah mencari cara untuk menghidupkan kembali hewan purba itu. Mengutip BBC, gagasan ini pertama kali diusulkan oleh Dr. Church pada 2013. Pada waktu itu, para ahli sedang mempelajari fragmen DNA yang ditemukan dalam fosil genom spesies yang sudah punah.
Para ilmuwan nantinya akan menggunakan teknologi rekayasa genetik dan DNA mammoth yang diekstraksi dari fosil beku yang berusia ribuan tahun. Mereka pun berharap untuk dapat ciptakan hibrida mammoth dan gajah Asia. Jika berhasil, hewan tersebut nantinya akan ditempatkan di Siberia. Melihat hal itu, Dr. George Church dari Harvard Medical School memberikan komentarnya.
"Ini adalah tonggak besar bagi kami. Ini akan membuat perubahan besar," ungkapnya.
Terdapat banyak sisa-sisa jasad mammoth yang terawetkan dengan baik-baik ditemukan di permafrost di Siberia. Tetapi, DNA mereka rusak dikarenakan pembekuan terlalu lama. Metode yang digunakan dalam rekayasa genetik adalah teknologi pengeditan geno, yaitu CRISPR.
Metode tersebut dilaporkan melibatkan isolasi gen mammoth tertentu yang mungkinkan mereka untuk bertahan hidup di wilayah kutub utara. Gen tersebut pun dimasukkan ke genom gajah Asia. Hanya saja, metode tersebut mempunyai kelemahan.
Mereka pun memahami bahwa tubuh gajah haruslah ditutup dengan rambut, mempunyai tengkorak oval yang khas, dan memiliki lapisan tebal lemak pada bagian bawah kulitnya, tetapi sifat lainnya sebagian besar masih menjadi misteri.
