Moderna Sebut Perlindungan Vaksinasinya Menurun Waktu ke Waktu, Dukung Vaksinasi Booster!

- Kamis, 16 September 2021 | 14:18 WIB
Moderna. (photo/REUTERS/DAVID W CERNY)
Moderna. (photo/REUTERS/DAVID W CERNY)

Data baru dari uji coba besar vaksinasi COVID-19 Moderna telah menunjukkan bahwa perlindungan yang ditawarkannya menurun dari waktu ke waktu, mendukung kasus untuk dosis booster. Hal ini pun diungkapkan perusahaan dalam perilisan berita pada 15 September. 

Beberapa penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa vaksinnya mungkin mempunyai keunggulan dibandingkan vaksin serupa buatan Pfizer/BioNTech dalam hal mempertahankan kemanjuran dari waktu ke waktu.  Para ahli mengatakan perbedaan itu kemungkinan karena dosis RNA messenger (mRNA) Moderna yang lebih tinggi dan interval yang sedikit lebih lama antara suntikan pertama dan kedua. 

Analisis yang diluncurkan pada hari Rabu, menunjukkan celah dari suntikan Moderna dari waktu ke waktu, dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi di antara orang-orang yang divaksinasi sekitar 13 bulan lalu dibandingkan dengan mereka yang divaksinasi sekitar 8 bulan lalu. Studi ini dilaporkan belum menjalani peer review. 

Moderna pada 1 September telah mengajukan aplikasinya ke Food and Drug Administation AS untuk meminta izin melakukan suntikan booster. Dokumen pengarahan dari analisis FDA mengenai aplikasi booster Pfizer, menunjukkan masalah utama yang dipertimbangkan oleh badan itu adalah apakah perlindungan vaksin berkurang. 

Dalam analisi baru, Moderna membandingkan kinerja vaksin di lebih dari 14.000 sukarelawan yang divaksinasi antara Juli dan Oktober 2020 dengan sekitar 11.000 sukarelawan yang awalnya di kelompok plasebo yang ditawari suntikan antara Desember 2020 dan Maret 2022 setelah otorisasi penggunaan darurat Amerika Serikat. 

Mereka identifikasi 88 kasus COVID-19 di antara mereka yang dapat dua suntikan baru-baru ini, dibandingkan dengan 162 kasus di antara mereka yang divaksinasi tahun lalu. Tetapi, secara keseluruhan, hanya ada 19 kasus yang dianggap parah. Moderna mengatakan ada kecenderungan tingkat kasus parah yang lebih rendah di antara yang baru saja divaksinasi, meskipun penemuan itu tidak signifikan secara statistik. 

Perusahaan mengatakan kekebalan yang memudar terlihat di analisis baru menambahkan bukti bahwa booster diperlukan. Mereka juga menyoroti dua penelitian yang menunjukkan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit parah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X