Membiarkan pintu dan jendela kendaraan darat seperti angkutan umum (angkot) terbuka ketika sedang berjalan memang hal yang wajar.
Namun, bagaimana jadinya jika membuka pintu pesawat saat terbang di udara?
Hal pertama yang akan terjadi saat pintu pesawat dibuka di udara adalah tekanan di dalam kabin akan berkurang.
Kemudian, udara di dalam kabin akan semakin menipis sehingga masker oksigen akan segera keluar.
Masker oksigen ini sangat berguna di saar keadaan darurat, termasuk saat pintu atau jendela pesawat terbuka di udara.
Meski demikian, masker oksigen ini tidak bisa bertahan cukup lama.
Alat bantu ini hanya bisa digunakan selama beberapa menit.
Maka dari itu, saat masker oksigen sudah keluar dan digunakan oleh penumpang, pilot harus secepat mungkin menurunkan ketinggian pesawat.
Selain berkurangnya tekanan udara di dalam kabin, pintu pesawat yang terbuka juga bisa menyebabkan semua barang tersedot ke luar pesawat.
Terlebih, barang yang berada di dekat pintu pesawat yang terbuka itu.
Tidak hanya barang, orang yang sedang duduk di kursi dekat pintu juga bisa terlontar ke luar pesawat.
Ngerinya lagi, tekanan udara yang semakin berkurang di dalam kabin juga membuat adanya retakan pada pesawat.
Retakan sekecil apapun bisa berakibat fatal bagi seluruh penumpang di dalam pesawat.
Namun, mengingat pesawat semakin modern, kini sudah memiliki sistem keamanan pintu yang sangat ketat.
