Sebelum menggelar pernikahan, kamu diharuskan untuk menguasai beberapa keterampilan penting, yang bisa membuat hubungan kamu dengan pasangan lebih harmonis. Setiap orang terlahir dengan kondisi emosional dan dididik dengan cara yang berbeda, dan juga berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda.
Tetapi, dalam pernikahan haruslah belajar saling memahami serta berkomitemen dalam suka maupun duka. Karena itu, Indozone seperti dilansir dari Bolde, akan membagikan sejumlah keterampilan yang harus diterima kamu sebelum putuskan untuk menikah. Keterampilan apa sajakah itu? Simak daftarnya:
1. Belajar untuk menentukan batasan
Pertama, kamu harus belajar untuk menentukan batasan. Batasan adalah sesuatu yang harus dimiliki setiap orang, bahkan saat sudah menikah. Batasan sendiri dapat mencakup percakapan atau aktivitas apa yang dapat dilakukan di kamar tidur. Pentingnya untuk diingat adalah setiap orang diperbolehkan untuk tetapkan batasan sendiri dan orang lain dalam pernikahan dan perlu menghormatinya.
2. Melakukan komunikasi yang baik
Komunikasi menjadi keterampilan paling penting yang tidak dimiliki semua orang saat menikah. Banyak yang tidak tahu ekspresikan kebutuhan sendiri dan membicarakan kebutuhan orang lain. Banyak yang bahkan tidak tahu apa yang dibutuhkan dalam satu hubungan, apalagi cara untuk mendiskusikannya. Sebelum menikah, kamu dan pasangan mencobalah untuk mengenali diri sendiri dengan baik.
Biasakan untuk bebicara dengan teman dan keluarga mengenai apa yang dibutuhkan dan terbuka mengenai kebutuhan dan keinginan. Jika merasa nyaman dengan percakapan semacam ini, keterampilan dari komunikasi akan lebih mudah digunakan usai menikah.
3. Tahu cara kompromi dan kapan untuk melakukannya
Banyak orang akan memberi tahu bahwa kompromi adalah bagian dari pernikahan. Bisa benar, bisa juga salah. Terpentingnya adalah kamu perlu tahu kapan untuk berkompromi dengan pasangan. Anda tidak boleh berkompromi pada hal-hal yang bisa membuat bahagia dalam hal positif. Seperti misalnya pada keinginan untuk mempunyai anak. Hal itu tidak bisa dikompromi jika suami atau istri tidak ingin mempunyai anak untuk jangka waktu tertentu.
